"Saya yakin bukan hanya saya, tapi seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke memberikan apresiasi atas soliditas, atas kekompakan, atas penggunaan cara-cara yang persuasif dalam menjaga keamanan Jakarta, dalam menjaga keamanan Tanah Air, sehingga unjuk rasa berlangsung tertib dan damai," kata Presiden di depan 2.185 prajurit TNI di halaman Markas Besar Angkatan Darat Jakarta, Senin.
Dalam kesempatan ini, Jokowi meminta kekompakan TNI dan polri yang telah ditunjukkan di lapangan terus dijaga dan dirawat serta dilanjutkan di semua tingkatan.
"Kekompakan itu harus digalang dari atas, para perwira sampai ke prajurit-prajurit. Ini penting sekali. Lakukan koordinasi dan sinergi dalam menjalankan tugas negara," katanya.
Presiden yakin ketika TNI dan Polri solid, kompak, bersatu, maka akan bisa mempersatukan Indonesia dari ras, suku, agama yang berbeda-beda guna mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa.
"Jadilah perekat kemajemukan," kata Presiden saat menjadi inspektur upacara pengarahan yang diikuti oleh prajurit TNI dari kesatuan Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara ini.
Presiden telah memerintahkan agar tidak mentolerir gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi.
"Jangan ragu bertindak untuk keutuhan NKRI kita," tegasnya.
Presiden mengatakan, sebagai penglima tertinggi TNI, ia merintahkan agar ditegakkan kesatuan komando, memegang teguh amanat sapta marga dan sumpah prajurit.
"Jaga soliditas, tunjukan jati diri bhayangkari negara dan bangsa Indonesia," kata Presiden.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016