Surabaja, 31 Oktober 1954 (Antara) - Kurang lebih tujuh km di sebelah selatan kota Sampang (Madura) terdapat sebuah pulau di selat Madura jang dinamakan pulau Kambing. Beberapa bulan jang lalu dalam pelajaran dengan perahu lajar ke pulau tersebut guna mendjalankan tugasnja untuk memberantas penjakit lepra di sana, telah tenggelam dua orang mantri poliklinik lepra Sampang, Sutris dan Kabul disebabkan perahunja terbalik diserang taufan.
Menurut keterangan, telah berkali-kali dimintankan perhatian kepada Kementerian Kesehatan untuk menghargai djasa-djasa kedua pegawai tersebut jang telah meninggal ketika sedang mendjalankan dinasnja, tetapi hingga berita ini ditulis belum djuga ada perhatian jang njata dari kementerian tersebut.
Betapa pentingnja poliklinik lepra di Sampang jang djuga ditindjau oleh Gubernur Samadikun dan kini sedang menunggu mantrinja jang masing dididik di Djakarta, adalah terutama karena djumlah orang jang menderita penyakit lepra dalam ketjamatan Sampang terdapat tidak kurang dari 200 orang, di mana pulau Kambing jang dinamai pusat penjakit lepra mempunjai kurang lebih 70-80 leprozen.
Tidak kurang usaha-usaha jang berwadjib supadja jang menderita mau dikirim ke "Leproseric", tetapi ternjata sia-sia belaka. Pemberantasan hanja dapat didjalankan jang efektif setjara huisbezoek ke rumah orang jang sakit, karena datang berobat ke poliklinik lepra jang telah disediakan, banjak jang segan.
Hal ini terutama disebabkan karena fikiran mereka didasarkan bahwa penjakit tersebut adalah penyakit biasa dan sembuhnja terserah kepada Tuhan.
Itulah sebabnja, dalam pemberantasan penjakit ini, amat dirasai kurangnja tenaga djururawat jang aehli, karena tugansnja tidak hanja di klinik sadja, tetapi karena harus djuga mengadakan huisbezoek.
Dalam daerah Sampang jang sukar hubungannja satu sama lain itu dapatlah dimengerti, betapa sulitnja pengawasan terhadap 250 penderira jang terdapat di seluruh kabupaten.
Tenaga-tenaga perawatanja amat tidak mentjukupi, sehingga perlulah soal ini mendapat perhatian dari jang berwadjib.
Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016