Jakarta (ANTARA News) - MPR RI menyosialisasikan Empat Pilar di Kutacane, Aceh, lewat pagelaran seni etnik Aceh Tenggara yang juga bertujuan melestarikan budaya tradisional setempat.
Anggota MPR Fraksi PAN Muslim Ayub yang mewakili pimpinan MPR mengatakan pemanfaatan seni budaya sebagai media sosialisasi karena merupakan salah satu sarana efektif.
"Seni budaya telah menjadi bagian penting dalam kehidupan keseharian masyarakat, baik masyarakat di perkotaan maupun masyarakat pedesaan," katanya dalam keterangan tertulis MPR, Minggu.
Selain itu, menurut Muslim Ayub, seni budaya tradisional memiliki basis penggemar atau peminat yang fanatik berjumlah besar sehingga diharapkan pesansosialisasi dapat tersampaikan.
Sejumlah seni etnik dipagelarkan antara lain Tangis Dilo/Lagam Etnik Alas, Tari Dampeng Etnik Singkil, Tor Tor Etnik Batak, dan Saman Saraingi Etnik Gayo. Juga pertunjukan musik Rangkaian Bunga Kopi dari Jakarta. Bupati Aceh Tenggara Hasanuddin Beruh menjelaskan, terdapat 11 etnik di Aceh Tenggara sehingga dijuluki sebagai miniatur Indonesia.
"Meskipun selama ini etnik-entik di Aceh Tenggara dapat hidup berdampingan dengan baik, namun sosialisasi Empat Pilar MPR memang perlu sebagai bekal untuk terwujudnya nilai-nilai Empat Pilar itu dalam kehidupan masyarakat," katanya.
Hasanuddin berharap, nilai-nilai Empat Pilar MPR ini bisa diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016