Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membatalkan agenda blusukan di beberapa daerah kampung di Jakarta, Minggu, dengan alasan faktor keamanan.

Berdasarkan informasi dari tim pemenangan pasangan Ahok-Djarot bahwa Djarot tidak menghadiri kedua lokasi yang dijadwalkan disebabkan adanya penolakan beberapa tokoh organisasi kemasyarakatan setempat dan ketua RT, oleh karena itu Djarot membatalkan hadir di lokasi-lokasi tersebut.

"Batal karena ada penolakan. Informasi yang kami terima karena ada penolakan dari ketua RT dan ormas di sana," kata salah satu anggota tim pemenangan Ahok-Djarot yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Antara.

Berdasarkan agenda, Djarot seharunya dijadwalkan blusukan, Minggu (6/11) ke dua lokasi berbeda di kawasan Kecamatan Kebayoran Lama. Kawasan pertama yang menjadi lokasi blusukan Djarot hari ini berada di kawasan Jalan Tanah Kusir II RT 4/11 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan.

Di lokasi ini, sesuai dengan jadwal, Djarot harus tiba pukul 10.00 WIB. Hanya saja sampai siang hari Walikota Blitar itu tidak muncul.

Kawasan selanjutnya yang menjadi tujuan blusukan Djarot berada di Jalan Jati Indah RT 2/1 Kelurahan Pondok Pinang, Di lokasi ini, hingga 14.00 Djarot belum juga hadir. Padahal, sesuai dengan jadwal, Djarot harus tiba di lokasi ini sekitar pukul 13.30 WIB.

Salah satu warga, Sugeng (35), masyarakat Jalan Jati Indah RT 2/1 Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mengaku kecewa lantaran Petahana Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat batal blusukan ke lokasi tersebut. Padahal, dirinya dan warga setempat telah menanti mantan Walikota Blitar itu sejak pagi tadi.

"Pak Djarot ke sini berdasarkan undangan warga tapi tidak datang. Padahal kami tunggu dari pagi," katanya.

Lebih lanjut Sugeng mengatakan, jika Djarot datang ke lokasi tersebut, warga setempat ingin menyampaikan berbagai keluhannya di antarannya permintaan penurapan Kali Pesanggrahan. Saat ini kali belum diturap, akibatnya setiap musim penghujan air dari kali limpas ke pemukiman warga.

"Disini kalau hujan pasti tergenang karena air meluap dari kali. Kalau Pak Djarot kesini kami mau menyampaikan supaya ada tindakan," tuturnya.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016