"Kampanye melalui komik merupakan cara cepat dalam menyampaikan pesan soal manfaat gambut bagi lingkungan sehingga gambut harus dijaga dari kerusakan," kata Deputi Bidang Edukasi Sosialisasi Partisipasi dan Kemitraan BRG Myrna A.Safitri di Jambi, Minggu.
Menurut Myrna, cerita bergambar yang dikemas sesuai dengan tema yang disampaikan dalam penyelamatan gambut itu mempunyai nilai dan pesan-pesan yang mudah tersampaikan kepada publik.
"Kampanye melalui komik ini bisa kita sampaikan melalui cara yang efektif, yaitu bisa melalui media sosial dan lain sebagainya," katanya.
Lahan gambut di Indonesia yang terdapat di Sumatera, Kalimantan dan Papua, perlu dijaga dari kerusakan untuk keseimbangan alam dan keanekaragaman hayati yang terdapat digambut.
"Komik ini juga bisa menyampaikan pesan soal restorasi gambut seluas 2,4 juta hektare sebagaimana yang dicanangkan pemerintah Indonesia. Ke depan kita juga mencanangkan kampanye penyelamatan gambut melalui audio visual (film)," kata Myrna.
"Masyarakat juga nanti bisa membuat video partisipatif. Masyarakat yang membuat video dan mengambarkan sendiri melalui gerakan-gerakan penyelamatan gambut," katanya lagi.
Sementara itu Komika BRG Abdurrahman Saleh, yang memberikan edukasi pembuatan komik kepada peserta di Jambore Masyarakat Gambut (JMG) mengatakan, masyarakat sebenarnya lebih tertarik jika melihat secara visual.
"Visualisasi seperti komik itu mudah ditangkap dan dipahami daripada tulisan," kata dia.
Alumnus Seni Rupa di Institut Seni Indonesia itu mengatakan bahwa sudah ada berbagai cerita soal gambut. Diantaranya tokoh komik "Mat Gambut" yang menyosialisasikan penyelamatan gambut, pencegahan kebakaran dan juga kritikan perusahaan yang membakar lahan.
Namun dirinya juga berharap masyarakat yang tinggal di wilayah gambut bisa membuat cerita soal isu lingkungan di tempat mereka tinggal.
"Sebelum kerusakan itu meluas, penyelamatan gambut harus segera dilakukan dengan berbagai cara. Seperti melalui kampanye dan media-media lainnya," katanya.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016