Denpasar (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menargetkan kartu debit yang dilengkapi chip secara bertahap pada Juli 2017 untuk mencegah kasus "skimming" atau pencurian dana nasabah melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
"Ke depan Bank Indonesia sudah mencanangkan agar kartu debit menggunakan chip mulai Juli 2017, bank sudah mulai menggunakan chip. Penggunaan chip itu sangat menekan skimming karena tidak gampang," kata Direktur Consumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo ditemui usai pengundian program rejeki BNI Taplus di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu.
Menurut dia, secara bertahap mulai Juli 2017 pihaknya akan mengganti kartu debit para nasabah tanpa biaya alias gratis.
"Nasabah baru Sejak Juli 2017 kami ganti dengan chip baru, nasabah yang lama kalau merasa sering bertransaksi bisa ke cabang untuk ganti kartu," ucapnya.
Meski nantinya kartu debit akan dilengkapi chip yang diklaim memiliki tingkat keamanan tinggi, bank BUMN itu mengingatkan nasabah untuk teliti sebelum bertransaksi di mesin ATM.
Pihak bank sendiri saat ini telah melengkapi seluruh mesin ATM dengan pelindung untuk menutupi saat nasabah menginput nomor nomor identifikasi rahasia atau PIN.
Nasabah juga diminta tidak panik saat kartu ATMnya tertelan pada mesin dan tidak mudah percaya dengan nomor telepon yang tertera di mesin ATM.
"Kami kerahkan petugas untuk mengecek apa ada nomor palsu yang ditempelkan oleh para sindikat," imbuhnya.
Untuk itu ia meminta agar nasabah mengunduh aplikasi "BNI Experience" pada telepon pintar berbasis android atau Ios.
Dalam aplikasi itu, nasabah bisa menelepon pusat layanan resmi yang dapat dihubungi langsung apabila menemui masalah saat melakukan transaksi di ATM.
BNI mencatat transaksi eletronik nasabah baik di ATM maupun melalui internet cukup tinggi dan dengan saldo minimal Rp1 juta, sehingga bank pelat merah itu memberikan penghargaan kepada nasabah melalui pengundian BNI Taplus.
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016