"Tujuan misi ACCIM untuk memperluas networking dan sepertinya mereka tertarik untuk melakukan investasi di beberapa sektor selain juga untuk meningkatkan hubungan perdagangan dua arah," ujar Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur, Fajarini Puntodewi, di Kuala Lumpur, Minggu.
Puntodewi mengatakan mereka memilih Surabaya karena kota ini merupakan daerah industri yang cukup menarik dan beberapa industrinya cukup maju seperti di sektor properti, furniture dan elektronika.
"Mereka tertarik ke Surabaya tidak hanya Jakarta saja karena mereka menganggap Surabaya juga mempunyai banyak peluang untuk mencari partner," katanya.
Dia mengatakan, dalam misi dagang itu pihaknya akan bersama pengusaha sektor makanan dan minuman, properti, building material dan barang-barang produk kesehatan.
"Kunjungan Kadin China Malaysia level nasional ini yang pertama, tiga tahun sebelumnya juga pernah ada kunjungan tetapi Kadin Kuala Lumpur, Selangor. Waktu itu kunjungannya ke Jakarta," katanya.
Menurut Puntodewi, kunjungan sebelumnya ke Surabaya pernah dilakukan oleh Dewan Perniagaan Malaysia yang merupakan Kadin Melayu.
Menurut data dari KBRI Kuala Lumpur pada hari pertama mereka akan tatap muka dengan Indonesia Chinese Entrepreneur Association Jawa Timur, kunjungan ke Grup Maspion dan dialog dengan Kadin Jawa Timur.
Pada hari kedua akan melakukan courtesy call dan dialog dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kemudian hari berikutnya dilanjutkan berdialog dengan Kadin dan dialog dengan Indonesia Chinese Entrepreneur Association di Jakarta.
Kunjungan 19 orang ini dipimpin oleh Tan Sri Dato Soong Siew Hoong selaku penasehat misi dan Penasehat Eksekutif ACCIM. Dia adalah pimpinan dari Wirasawah Sdn Bhd.
Sejumlah delegasi perusahaan yang ikut dalam misi ini adalah dari Thong Fook Corporation, Bann Edar Sdn Bhd, Taik Sin Timber Industry, Hupson Industries Sdn Bhd, Taishi Tech Industries, Malcoplus Food Industries, Tongee Sdn Bhd, POIC Sabah Sdn Bhd, Lee Eye Center Sdn Bhd dan Bann Edar Sdn Bhd.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016