Nanti, kami akan melakukan survei cepat. Harapannya, data yang nantinya kami tetapkan sebagai calon penerima KMS 2017 akan valid dan sesuai kondisi di lapanganYogyakarta (ANTARA News) - Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta menargetkan uji publik tahap kedua untuk calon penerima kartu menuju sejahtera (KMS) 2017 selesai akhir November.
"Uji publik akan dijadwalkan selama dua pekan. Dilakukan bertahap di tingkat kelurahan dengan mengundang RT dan RW," kata Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnaketrans) Kota Yogyakarta Hadi Muchtar di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, data calon penerima KMS yang akan digunakan sebagai dasar pelaksanaan uji publik tahap kedua sedang dalam proses penyelesaian penyusunan.
"Sudah ada kelurahan yang datanya selesai disusun. Tetapi ada yang masih dalam proses penyelesaian pengolahan data dan penyusunan," kata Hadi.
Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta akan mengawali proses uji publik tahap kedua untuk kelurahan yang datanya sudah selesai disusun, baru menyusul kelurahan lain sembari petugas menyelesaikan penyusunan data.
Di dalam proses uji publik tersebut, RT dan RW bisa mencermati data calon penerima KMS dan memberikan masukan jika ada warga yang dinilai perlu dilakukan survei ulang.
Data hasil uji publik tahap kedua tersebut merupakan pengolahan hasil survei dan verifikasi lapangan terhadap 24.270 kepala keluarga yang terdiri dari 18.730 kepala keluarga penerima KMS tahun ini ditambah 5.540 kepala keluarga usulan dari wilayah.
"Harapannya, data penerima KMS 2017 sudah bisa ditetapkan pada akhir Desember. Nantinya, KMS akan ditetapkan oleh pejabat wali kota," kata Hadi.
KMS adalah kartu identitas bagi warga miskin Kota Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki program afirmasi untuk penerima KMS, di antaranya memperoleh kuota khusus untuk masuk sekolah negeri.
Selain menetapkan penerima KMS 2017, Pemerintah Kota Yogyakarta akan melakukan penyusunan indikator atau parameter baru untuk penerima KMS.
"Mulai awal tahun, kami akan memproses penyusunan indikator baru dan harapannya pada Juni atau Juli sudah ada indikator baru yang digunakan untuk penilaian calon penerima KMS," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016