Bandung (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyatakan sebanyak dua rumah di RW 13 Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan, rusak ringan akibat terdampak gempa bumi yang mengguncang kawasan Pangalengan, pada Minggu pagi.
"Dua rumah yang rusak ringan pertama milik Pak Asep Wawan yang kedua milik Ibu Aisyah. Itu data sementara yang bisa dilaporkan petugas kami di lapangan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Tata Irawan kepada ANTARA, Minggu.
Dua rumah tersebut, kata Tata bentuknya semi permanen artinya tidak dibangun menggunakan pondasi sehingga rentan rusak jika ada guncangan gempa.
"Itu rumahnya tidak pakai beton, konstruksinya tidak seperti rumah permanen. Jadi sangat riskan kalau ada guncangan gempa," ujar dia.
Menurut dia, saat ini sebanyak lima orang petugas dari BPBD Kabupaten Bandung sudah berada di lokasi gempa Pangalengan.
"Petugas kami sudah siaga di sana sejak tadi pagi, Alhamdulillah mereka dibantu relawan dari masyarakat tangguh bencana yang sudah kami latih pasca gempa Pangalengan tahun 2009 silam," kata Tata.
Ia menuturkan warga sempat panik dengan kejadian gempa tersebut karena masih trauma dengan peristiwa gempa hebat di kawasan Pangalengan pada tahun 2009.
"Wajar saya kira kalau warga panik, karena ingatan gempa tahun 2009. Tapi Alhamdulillah sampai saat ini kami belum menerima laporan korban jiwa. Semoga tidak ada korban jiwa," katanya.
Sebelumnya, Gempa tektonik berkekuatan 4,2 pada Skala Richter mengguncang wilayah Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat dan sekitarnya pada Minggu pagi.
Minggu, 6 November 2016, pukul 06.44.14 WIB, wilayah Pangalengan Jawa Barat diguncang gempa bumi tektonik. Analisis BMKG menunjukkan gempa bumi berkekuatan M=4,2 skala richter dengan episenter pada koordinat 7,25 LS dan 107,54 BT, tepatnya di darat pada jarak 7 km arah selatan Kota Pengalengan, atau 37 km arah selatan Kota Bandung pada kedalaman 10 km, kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Dr Daryono, dalam siaran persnya.
Ia menuturkan hasil analisis peta shake map BMKG, menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan kuat pada skala intensitas II SIG BMKG (III MMI) terjadi di Pengalegan, Cibeureum, Purbasari, Kertamanah, Puncakmara, Cicayur, Pasirangin, Santosa, Palima, Dewata, dan Ciheulang.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016