Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sepuluh anggota pasukan sukarelawan yang bertugas membantu aparat untuk menjaring pendatang gelap, ditangkap Selasa karena merampok pekerja Indonesia, tulis sebuah media pemerintah. Polisi menangkap para pelaku yang sedang merampok di perkampungan buruh di Ipoh, ibu kota negara bagian Perak. "Semuanya berseragam...beberapa mencoba kabur tetapi akhirnya ditangkap," kata kepala kepolisian Ipoh, Jalaludin Ibrahim, sebagaimana dikutip AFP dari kantor berita Bernama. Jalaludin mengatakan para pelaku memerintahkan pekerja berkumpul di luar lalu mereka menggedah untuk mendapatkan barang-barang berharga. Mereka adalah anggota Rela, satuan tugas pembantu penegakan hukum. "Komplotan Rela itu juga sudah melaksanakan 'operasi' di tempat tersebut pada Sabtu dan mengambil beberapa barang pekerja. Kali ini...pimpinan pekerja segera menghubungi polisi," katanya. Para pekerja Indonesia kehilangan kira-kira 2 ribu ringgit (sekitar Rp5,3juta) dalam bentuk barang berharga, seperti alat-alat listrik, telpon dan pakaian pada perampokan yang terjadi Sabtu, tulis Bernama. Polisi mengatakan para anggota Rela itu ditahan selama enam hari untuk menjalani pemeriksaan. Pekerja migran dan aktivis HAM sering mengeluhkan perlakuan kasar dan kekerasan yang dilakukan anggota korps tersebut saat menggerebek perkampungan buruh untuk mencari pendatang gelap. Sekitar 2,5 juta pekerja migran, baik resmi maupun tidak resmi, ada di Malaysia, dan mereka menyumbang hampir seperempat dari jumlah angkatan kerja yang 10,5 juta orang. (*)

Copyright © ANTARA 2007