Jambore Masyarakat Gambut yang pertama kali ini menjadi wadah saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam penyelamatan gambut yang berbasis komunitas."

Jambi (ANTARA News) - Badan Restorasi Gambut (BRG) mencatat ada sebanyak 2.945 desa yang tersebar di tujuh provinsi di Indonesia berada di areal lahan gambut.

Deputi Edukasi Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan BRG Myrna A. Safitri di Jambi, Jumat, mengatakan bahwa dari total jumlah desa tersebut yang berada di areal restorasi sebanyak 1.205 desa.

"Dari jumlah desa di areal restorasi itu kami menargetkan hingga tahun 2020 ada 1.000 desa yang akan diintervensi supaya hutan dan lahan gambut dapat dikelola dengan baik," katanya.

Usai memberikan keterangan pada pelaksanaan Jambore Masyarakat Gambut yang diikuti tujuh provinsi itu, Myrna mengatakan perlu adanya intervensi pengelolaan desa yang berada di areal gambut.

Dijelaskannya, dalam intervensi di desa yang berada di areal gambut tersebut perlu dilakukan supaya keberadaan lahan gambut tetap berkelanjutan.

"Nantinya dari 1.000 desa tersebut, 300 desa diantaranya diintervensi oleh APBN, 200 desa menggunakan dana donor dan 500 desa dari korporasi," ujarnya.

Jambore Masyarakat Gambut akan berlangsung di Provinsi Jambi pada 5-7 November 2016 yang diikuti perwakilan Provinsi Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Riau dan Jambi.

"Jambore Masyarakat Gambut yang pertama kali ini menjadi wadah saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam penyelamatan gambut yang berbasis komunitas," katanya.

Para peserta dari tujuh provinsi tersebut juga akan menunjukan upaya yang inovatif untuk menyelamatkan gambut dan meningkatakan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah gambut, demikian Myrna A. Safitri.

Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016