"Ini jadi pelajaran penting juga untuk siapapun, menjadi pemimpin dalam satu wilayah harus bijak dalam bersikap. Paling penting jangan jadikan ini sebagai kendaraan politik," tutur dia kepada ANTARA News di sela unjuk rasa di kawasan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat.
"Luruskan niat semata karena orang Islam menunjukkan sikap kita bahwa umat Islam apapun alasannya berharap pemerintah bisa tegas dalam menegakkan hukum. Tanpa pandang bulu," imbuh David.
David yang mengaku datang seorang diri, mengatakan, keterlibatannya dalam aksi unjuk rasa merupakan sikap tegasnya agar pemerintah menindak tegas semua pihak yang melakukan pelanggaran hukum.
"Saya menyatakan sikap, bukan pada personnya tetapi pada siapapun yang melakukan hal-hal tidak pada tempatnya. Perwujudan statement kita. Kita hidup di negara hukum, pada siapa lagi berharap adanya penegakkan hukum," kata dia.
"Siapapun yang melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang dilindungi negara misalnya kebebasan beragama, pemerintah yang menjadi bentengnya," sambung David.
Dia optimistis aparat keamanan dan Presiden Joko Widodo bisa mewujudkan harapan sebagian besar massa yang melakukan aksi unjuk rasa saat itu, menindak tegas pelanggar hukum.
"Kepada kepolisian, presiden sebagai pemimpin negara. Saya masih positif thinking. Saya ingin aksi ini semata-mata jadi satu pelajaran penting bagi bangsa Indonesia bahwa orang Indonesia itu beragam, Bhineka Tunggal Ika. Selayaknya kita belajar saling menghormati dan menghargai keyakinan masing-masing agama," pungkas dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016