"Mereka yang terlibat dalam kegiatan ini dari OPD provinsi, pemkab/pemkot, kader ecovillage dari 175 desa, pelajar hingga masyarakat umum," kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) Jabar, Anang Sudarna di Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Jumat.
Ia menuturkan pergerakan ecovillage (kampung berbudaya) saja belum cukup, akan sangat maksimal jika bersinergi dengan berbagai pihak, khususnya dukungan kebijakan yang lebih pro lingkungan dari pemerintah dan politik anggaran yang memadai.
"Ecovillage menawarkan gagasan kreativitas para pihak untuk saling berbagi pengetahuan, informasi dan inovasi untuk mewujudkan mimpi bersama Citarum Bestari," katanya.
BPLHD Jawa Barat, kata Anang, akan terus menggalakan kampung berbudaya (ecovillage) di kalangan masyarakat. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan sungai.
Menurut dia, Sejak pertama kali dimulai pada 2014, kader ecovillage terus bertambah jumlahnya.
"Dan saat ini jumlah kader ecovillage sudah mencapai 3.800 yang berasal dari 20 kecamatan di lima kabupaten/kota seperti Bandung, Sumedang, dan Bogor," kata dia.
Para kader ecovillage tersebut, lanjut Anang, gencar menyosialisasikan sadar lingkungan kepada warga lainnya dan tidak hanya itu, mereka pun terlibat aktif dalam pembentukan bank sampah, pembangunan biodigester, rumah kompos, bio gas, dan tempat pembuangan sampah terpadu.
"Sehingga dengan cara seperti ini, kami optimistis akan lebih banyak warga yang tidak membuang sampah ke sungai sehingga kebersihan Citarum akan terwujud. Sudah banyak desa-desa yang mandiri mengembangkan ecovillage. Kami hanya diundang untuk memberikan arahan," katanya.
Sementara itu, Koordinator Kader Ecovillage dari Desa Dampit, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Ahmad Kurnia, mengatakan, pihaknya melakukan berbagai kegiatan rutin untuk menjaga kebersihan Sungai Citarum.
Ia dan sekitar 20 kader lainnya, secara rutin membersihkan lingkungan dengan mengambil setiap sampah yang mengotori sungai.
"Kami juga mengajak warga lainnya agar menekan jumlah sampah dan tidak mengotori sungai. Kami baru mulai sejak 2015," kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016