Justru beberapa pasar melaporkan adanya kenaikan pendapatan karena pembelian di warung-warung makan banyak mengalami peningkatan
Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengatakan omzet pedagang pasar rakyat khususnya di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan mengalami kenaikan kurang lebih sebesar 35 persen meskipun terjadi unjuk rasa di wilayah tersebut.
"Justru beberapa pasar melaporkan adanya kenaikan pendapatan karena pembelian di warung-warung makan banyak mengalami peningkatan," kata Ketua Ikappi Abdullah Mansuri, saat dihubungi Antara, Jumat.
Abdullah mengatakan, meskipun pasar-pasar tersebut tidak beroperasi penuh, kenaikan pendapatan tersebut didorong meningkatnya pembelian dari peserta unjuk rasa.
"Kenaikan pendapatan hingga 35 persen, seperti di Pasar Blok A, Pasar Palmerah dan Pasar Benhil. Pasar masih beroperasi seperti biasa, tidak sampai siang, hanya pagi saja," kata Abdullah.
Demonstrasi yang terjadi pada 4 November 2016 tersebut merupakan bentuk protes dari kasus dugaan penistaan agama dengan terlapor Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Diharapkan proses hukum tersebut bisa berjalan dengan baik dan tidak ada intervensi dari pihak manapun.
Unjuk rasa dipusatkan di Istana Negara, namun massa sebelumnya berkumpul di sejumlah titik terutama di Masjid Istiqlal dan Bundaran Hotel Indonesia.
Terpantau sejak pukul 09.57 WIB, rombongan orang yang menggunakan sepeda motor sudah tiba di kawasan Gambir Jakarta Pusat untuk berkonvoi menuju Masjid Istiqlal.
Di Patung Arjuna Wijaya dekat Monumen Nasional, ribuan orang juga sudah berkumpul dan mulai melakukan orasi.
Unjuk rasa tersebut menyebabkan beberapa rute Transjakarta dialihkan, ada yang diperpendek dan berhenti beroperasi sementara.
Hingga sore ini para pengunjuk rasa masih melakukan orasi dan melakukan pawai ke Istana Negara.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016