New York (ANTARA News) - Warga Negara Indonesia yang menjadi korban massal penembakan di Universitas Virginia Tech, Amerika Serikat, Senin (16/4), diketahui sebagai Partahi Mamora Haloman Lombantoruan (34) dan jenazah mahasiswa S3 Teknik Sipil-Virginia Tech itu akan segera diterbangkan ke Jakarta.Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI-Washington DC Harris Iskandar ketika dihubungi ANTARA News New York pada Selasa siang masih berada di tempat kejadian, yaitu di kota Blacksburg, sekitar 390 kilometer dari Washington, untuk menunggu proses pemeriksaan jenazah oleh pihak berwenang setempat. "Kami harapkan jenazahnya segera selesai diperiksa dan setelah itu sudah bisa dibawa ke rumah duka untuk dibalsem dan diterbangkan ke Jakarta," ujarnya. Ia memperkirakan, pemeriksaan jenazah Partahi sudah selesai dilakukan paling lambat hari Rabu sementara pemulangan jenazah ke Jakarta kemungkinan dapat dilakukan dalam dua atau tiga hari mendatang. "Pesawatnya belum ditentukan. Tapi hal itu bukan masalah," kata Harris. "Pihak keluarga sudah diberi tahu dan mereka menginginkan agar jenazah dipulangkan ke Jakarta," tambahnya. Menurut Harris, Partahi yang sedang menjalani studi program S3 di Virginia Tech itu, sehari-harinya tinggal di penginapan sekitar kampus di kota Blacksburg. Secara keseluruhan, 16 mahasiwa tercatat tengah menempuh pendidikan di Universitas Virginia sementara di kota Blacksburg sendiri terdapat sekitar 26.000 orang mahasiswa. Tewasnya Partahi dalam penembakan di kampus Virginia Tech terjadi dua hari menjelang pria Batak itu merayakan ulang tahunnya yang ke-35 --Partahi lahir pada 26 April 1972. Penembakan di kampus Virginia Tech itu sendiri menewaskan 33 orang --termasuk si penembak sendiri-- dan menurut pihak kepolisian, dilakukan oleh mahasiswa asal Korea Selatan bernama Cho Seung-hui (23) yang mengambil studi Bahasa Inggris. (*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007