Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 4,71 poin (0,52 persen) menjadi 902,62.
"Kondisi dari bursa global dan harga komoditas yang belum kondusif membuat laju indeks BEI tertahan," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo.
Ia mengatakan pelaku pasar di dalam negeri juga terlihat berhati-hati dalam menyikapi aksi demonstrasi damai pada 4 November 2016 ini.
"Di tengah minimnya sentimen, pelaku pasar disarankan mengambil posisi strategi buy on weakness. Dengan posisi IHSG yang masih berada dalam tren penurunan, pemodal sebaiknya tetap dalam posisi jangka pendek," katanya.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan pelaku pasar akan menyikapi perkembangan berlangsungnya demonstrasi pada hari ini (4/11).
"Pelaku pasar akan bersikap wait and see dalam melakukan aktivitas transaksi di bursa pada hari ini, hingga menyikapi aksi tersebut benar-benar membuat kondisi keamanan kondusif," katanya.
Ia mengatakan sentimen lain yang diperkirakan menjadi pertimbangan pelaku pasar adalah pemilihan umum Amerika Serikat, meningkatnya popularitas Donald Trump menjadi kecemasan pelaku pasar karena menjadi unsur ketidakpastian politik di Amerika Serikat.
Di tingkat regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 50,01 poin (0,22 persen) ke level 22.733,52; indeks Nikkei turun 332,702 poin (1,94 persen) ke level 16.811,71 dan Straits Times melemah 5,29 poin (0,20 persen) posisi 2.796,15.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016