Jakarta (ANTARA) - Orang-orang dari berbagai daerah yang hendak berunjuk rasa ke Istana Kepresidenan sejak Kamis (3/11) sore sudah berdatangan ke Masjid Al Riyadh di Kwitang, Jakarta Pusat, dan pagi ini jumlahnya sekitar 3.000an menurut aparat Bimbingan Masyarakat Kelurahan Kwitang, Aiptu Muhammad Adrian.
Orang-orang, tua dan muda, kebanyakan mengenakan baju koko putih dan sebagian mengenakan kupluk, berkerumun di dalam, luar, dan sekitar kawasan Masjid Al Riyadh. Ada juga yang berkerumun di warung-warung makan serta di dekat bus-bus yang diparkir tak jauh dari kawasan itu.
Hingga pukul 08.30 WIB ada 42 bus pariwisata, di antaranya berkode plat AG (Kediri), B (Jakarta) dan K (Pati), yang parkir di pinggir sungai di kawasan Kwitang dan Tugu Tani, serta sejumlah mobil pribadi dan dua minibus.
"Ini dari seluruh Nusantara...Jabodetabek jelas, lalu ada dari Makassar, Kalimantan, Jawa Timur, Bali, Banten, Tegal... Awalnya kami perkirakan sekitar 1.500an yang mulai dari sini, ternyata ada tumpahan dari Istiqlal, jadi sekitar 3.000an sekarang," kata Aiptu Adrian.
Orang-orang yang hendak berunjuk rasa datang dalam rombongan kecil dan besar, ada yang hanya datang bertiga, bersama 24 kawan, dan ada yang datang berombongan menggunakan bus.
Menurut Ketua Pengurus Masjid Al Riyadh Nurdin Abdurrahman orang-orang dari berbagai daerah sudah mulai berdatangan ke masjid sejak kemarin sore.
"Mulai jam 17.00 WIB sudah pada datang. Masjid pada dasarnya kan rumah umat, jadi kami tampung siapa saja yang ingin ke sini asal dalam koridor ibadah dan tetap menjaga kebersihan masjid," katanya.
"Selain menyediakan tempat, kami kasih makanan dan minuman. Ada dua donatur yang kasih bantuan, salah satunya Habib Abidin Bin Aqil dari Condet, satunya warga sini," katanya.
Jamaah majelis Habib Ali bin Abdurrahman Kwitang, menurut dia, juga akan ikut ambil bagian dalam kegiatan unjuk rasa tersebut.
"Dari Kwitang ada 500an, rencana setelah ziarah ka makam Habib Ali dan berdoa kami akan berangkat selepas shalat Jumat, kalau teman-teman yang lain agendanya kami kurang tahu, masing-masing ada koordinatornya," kata dia.
"Tuntutan kami supremasi hukum ditegakkan. Yang melanggar, melakukan penistaan agama, harus diproses hukum, karena negeri itu akan makmur kalau keadilan ditegakkan," katanya.
Selain di Masjid Al Riyadh, orang-orang berkumpul di beberapa titik di sekitar Tugu Tani.
Dua puluhan orang, termasuk empat perempuan, yang membawa bendera dan atribut "1 Day 1 Juz" berkumpul di Halte Tugu Tani. Mereka juga memasang spanduk "Kami Mengecam Penistaan Alquran" di dekat halte.
Di Jalan menuju Stasiun Gondangdia dekat Tugu Tani ada lima bus pariwisata dan kerumunan orang di dekatnya.
Di Pos Polisi Tugu Tani, petugas memasang papan peringatan tentang kegiatan unjuk rasa hari ini, mengumumkan bahwa Jalan Medan Merdeka Utara ditutup dan mengarahkan pengendara yang hendak menuju Harmoni lewat Jalan Medan Merdeka Selatan atau Medan Merdeka Barat.
Pewarta: Maryati
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016