Perlindungan alam berdampak positif terhadap kesejahteraan suatu negara, katanya.
Kajian Legatum Institute, "think tank" asal London ikut mengamati peran pemerintah mengurangi tingkat pencemaran, menjaga keanekaragaman hayati, dan membatasi eksploitasi sumber daya alam. Ketiga faktor itu menjadi bahan perhitungan indeks kesejahteraan yang dibuat tiap tahun.
"Perlindungan terhadap alam berdampak positif terhadap lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan menyenangkan. Hal itu terhubung dengan kesejahteraan masyarakat," kata Alexandra Mousavizadeh, direktur Legatu Institute.
Indeks kesejahteraan itu disiarkan di tengah tingginya upaya negara-negara dunia menanggulangi dampak perubahan iklim dan meningkatkan tingkat pertumbuhan berkelanjutan.
Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September tahun lalu menetapkan target yang cukup ambisius, diantaranya mengakhiri kemiskinan, melindungi alam, dan memastikan kesejahteraan untuk semua pada 2030.
Setidaknya 200 negara sepakat untuk menjaga suhu bumi tetap atau di bawah dua derajat Celsius demi mengurangi dampak pemanasan global, sesuai dengan perjanjian Paris, Desember lalu.
Indeks Legatum Institute menghitung tingkat kesejahteraan 149 negara tidak hanya dari pendapatannya, tetapi juga ditambah faktor lain seperti pendidikan, kebebasan pribadi, dan keamanan serta kenyamanan yang dirasakan penduduk saat hidup berdampingan dengan tetangganya.
Selandia Baru menempati urutan teratas pada indeks tahun ini, diikuti dengan Norwegia. Sementara itu, Slovenia menjadi negara yang paling berdedikasi menjaga lingkungan hidupnya.
Pencapaian itu tampaknya didukung kebijakan lingkungan Slovenia yang cukup "agresif" dalam beberapa dasawarsa terakhir, diantaranya termasuk menetapkan lahan lindung dalam skala besar baik di daratan maupun lautan, kata lembaga itu.
"Slovenia merupakan negara yang memiliki tingkat keragaman hayati tinggi dalam satu wilayah kecil," kata Kementerian Lingkungan Slovenia.
"Perlindungan terhadap alam merupakan inti dari kepentingan dan identitas nasional".
Pembangunan sejumlah taman nasional dapat meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan masyarakat, sekaligus meningkatkan pendapatan di bidang pariwisata sehingga ikut berdampak positif terhadap tingkat kesejahteraan secara keseluruhan, kata Harriet Maltby, ketua riset bidang kebijakan publik Indeks Kesejahteraan lembaga tersebut.
Indeks baru itu mengecam negara dengan pertumbuhan cepat seperti China dan India yang mengorbankan kualitas udara demi mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonominya.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016