Yogyakarta (ANTARA News)- Wilayah Indonesia potensial untuk produksi kurma dalam skala besar karena beriklim tropis dan memiliki kelembaban yang sesuai bagi pertumbuhan tunas pohon kurma. "Kesesuaian iklim membuat kurma dapat tumbuh di semua wilayah Indonesia yang terkena panas matahari setahun," kata Pimpinan Hutan Penelitian "Wanagama" Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, Sukirno Dwiasmoro Priyanto, kepada ANTARA News, Rabu. Menurut dia, di hutan Wanagama sendiri saat ini telah dikembangkan sebanyak 75 pohon kurma yang berhasil tumbuh dengan baik atau mencapai rata-rata berusia lima tahun dan kini mulai berbuah. Sukirno yang juga menjadi pengajar di Fakultas Kehutanan UGM itu menyarankan kepada para petani budidaya agar mencoba menanam kurma sebagai salah satu komoditas perkebunannya. "Selain keuntungannya cukup besar, budidaya kurma tidak sulit dilakukan," katanya. Ia mengatakan biji kurma dapat diperoleh dari kurma yang dijual di pasaran ataupun mendatangkan langsung dari negara asalnya di Timur Tengah. Kurma yang bagus untuk ditanam adalah jenis kurma basah yang berwarna kecoklatan, sedangkan kurma kering susah untuk dikembangkan, katanya. Cara pemeliharaannya, kata dia, cukup dengan menambahkan pupuk NPK secara rutin, paling tidak tiga bulan sekali. Untuk mendapatkan hasil yang baik, penanaman pohon kurma dilakukan dengan menanam langsung polibag tempat pembibitannya. "Bila kecambah dicabut dari polibagnya akan menyebabkan kekeringan yang mematikan daur hidup kecambah," katanya. Sukirno mengatakan saat ini telah banyak ditemui pohon kurma yang hidup di Pulau Jawa, namun belum merambah sektor budidaya. Selain di Gunungkidul, pohon kurma tumbuh di kawasan masjid di Kabupaten Kutoarjo dan Wonosari, tambahnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007