Madrid (ANTARA News) - Real Madrid mengeluarkan pernyataan resmi, Selasa, yang isinya mengecam tindakan ancaman yang dianggap tidak bisa ditolerir terhadap wasit Javier Turienzo Alvarez. Adalah dua keputusan penalti oleh Alvarez yang membuat Real Madrid secara menyesakkan dikalahkan 1-2 oleh tuan rumah Racing Santander. Akibat kekalahan itu, Real terpaut lima angka dari pimpinan klasemen, Barcelona, dan berada di peringkat empat, serta diperkirakan akan kembali gagal merebut gelar juara untuk keempat kalinya secara beruntun. Menurut pengakuan Alvarez, Senin, ia telah banyak menerima ancaman yang menakutkan, baik terhadap dirinya sendiri, maupun keluarga. Ancaman itu disampaikan melalui pesan singkat dan pesan melalui suara. "Kami yakin bahwa ancaman ini jelas salah tidak akan pernah dilakkan oleh Real Madrid, klub yang menjunjung tinggi nilai-nilai olahraga dan hormat kepada wasit," demikian pernyataan resmi Real Madrid. Federasi Sepakbola Spanyol berencana untuk memeriksa Pedja Mijatovic, direktur olahraga Real Madrid yang dalam keadaan marah usai pertandingan mengatakan bahwa "terjadi hal-hal aneh" sehubungan dengan kepemimpinan wasit. Menurut Alvarez, ia telah menerima lebih dari 50 panggilan telpon di rumahnya dengan nada ancaman terhadap dirinya dan keluarganya. "Saya mempunyai seorang putri berusia enam tahun yang kembali dari taman kemarin sambil menangis. Ia berkata," teman-teman saya mengatakan kepada saya bahwa Ayah telah menghancurkan Real Madrid.." Ucapan anak saya membuat saya sangat sedih," katanya. Ia juga menyayangkan sikap media yang menurutnya ikut menimbulkan rasa permusuhan terhadap dirinya. "Saya tidak ingin menyalahkan seseorang, tapi berita di halaman depan surat kabar sangat menyakitkan karena memuat foto saya dengan kata-kata "kejar dia". Saya kira ini tidak adil," ujarnya. "Ketika saya meninggalkan hotel Minggu, sebanyak 30 atau 40 orang mengelilingi mobil dengan cara mengancam dan mengacung-acungkan suratkabar sambil mengeluarkan perkataan ancaman," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007