Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan menawarkan BUMD untuk mengelola sebagian besar lapangan minyak tua di wilayah setempat dalam upaya meningkatkan produksi nasional.
Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso di Jakarta, Selasa, mengatakan produksi minyak yang dihasilkan dari lapangan tua diperkirakan bisa mencapai 100.000 barel per hari.
"Kami berharap pelibatan BUMD ini dapat meningkatkan produksi minyak nasional," katanya.
Lapangan tua tersebut telah ditinggalkan pemiliknya karena dinilai sudah tidak ekonomis lagi, dan sebagian besar yang akan ditawarkan itu milik PT Pertamina (Persero).
Menurut Luluk, saat ini, pihaknya tengah menyusun aturan atau skema yang memungkinkan BUMD mengelola lapangan tua tersebut.
"Kami targetkan selesai dalam 1-2 bulan ini," katanya.
Ia mengatakan, skema tersebut akan membolehkan BUMD mencari mitra yang bisa mendatangkan modal maupun teknologi guna pengembangan lapangan tua itu.
"Namun, tetap BUMD yang berperan lebih besar," katanya.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Ditjen Migas Departemen ESDM R Priyono menambahkan, pihaknya juga akan membuat aturan yang menjaga agar BUMD tidak menjual kembali lapangan tua tersebut.
"Kami akan buat aturan yang menjaga agar setelah dikasih, dia tidak menjualnya kembali. Namun, menjadikannya sebagai modal, agar bisa lebih besar. Kami ingin mereka juga bisa besar seperti Pertamina," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007