Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan nilai tukar dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah, setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mempertahankan suku bunga acuannya.
"Hasil FOMC mencegah pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini," katanya.
Ia mengatakan fokus pelaku pasar domestik dalam jangka pendek akan tertuju pada pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2016 serta rilis cadangan devisa Oktober 2016.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan jajak pendapat yang menunjukkan calon presiden Donald Trump unggul dari pesaingnya Hillary Clinton menjelang pemilihan presiden presiden Amerika Serikat juga menjadi tekanan yang membayangi dolar AS.
"FBI yang akan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap email Hillary Clinton, situasi itu telah memicu ketidakpastian baru mengenai prospek hasil pemilu AS pada 8 November," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016