Jakarta (ANTARA News) - Dengan pendapatan 170 juta dolar AS (sekitar Rp 2,2 triliun), Taylor dinobatkan sebagai perempuan berpendapatan terbesar di dunia musik pada 2016 versi majalah Forbes.
Gadis 26 tahun itu juga menggebrak rekor tur Amerika Utara Rolling Stones, Swift berhasil mendapatkan lebih dari 200 juta dolar AS dari porsi Amerika Utara dari tur dunia “1989”. Tahun lalu, pelantun “Bad Blood” ini berada di peringkat kedua setelah Katy Perry dengan perkiraan 80 juta dolar AS.
Swift pertama kali dianugerahi “Taylor Swift Award” di BMI Pop Awards, Mei, dan seraya berseloroh dia mengatakan “akan sedih” bila penghargaan itu diberikan pada orang lain.
Penyanyi Inggris Adele (28) berada di peringkat kedua daftar Forbes dengan 80,5 juta dolar AS yang jadi pendapatan tertingginya saat ini. Adele, yang album “25” jadi terlaris pada 2015, menikmati kesuksesan penjualan albumnya tahun ini dan setiap penampilannya mengumpulkan pendapatan kotor jutaan dolar AS per malam.
Madonna, yang jadi perempuan berpendapatan tertinggi di dunia musik pada 2013, duduk di peringkat ketiga tahun ini. Tur “Rebel Heart” baru-baru ini menghasilkan 170 juta dolar AS, menambah total pendapatan tur selama karirnya jadi 1,4 miliar dolar AS sebelum dipotong pajak, berdasarkan data Forbes.
Selama 12 bulan terakhir, Madonna (58), mengumpulkan total 76,5 juta dolar AS. Jumlah itu sedikit lebih banyak dari Rihanna yang meraih 75 juta dolar AS dan juga mendapat lifetime achievement award di MTV Video Music Awards pada 28 Agustus.
Beyonce yang jadi juara pada 2014 kini berada di posisi kelima dengan 54 juta dolar AS.
Total, 10 perempuan di daftar Forbes meraih lebih dari 600 juta dolar AS tahun ini.
Forbes mengumpulkan data setelah memperkirakan pendapatan sebelum pajak selama 12 bulan sejak Juni 2015 hingga Juni 2016 berdasarkan wawancara dengan manajer, agensi, pengacara dan sebagian dari para bintang. Forbes juga melihat data dari Pollsatr, Asosiasi Industri Rekaman Amerika dan firma Nielsen SoundScan, demikian Reuters.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016