Washington (ANTARA News) - Bank sentral AS atau Federal Reserve pada Rabu mempertahankan suku bunganya tidak berubah di tengah ketidakpastian tentang reaksi pasar terhadap hasil pemilihan presiden AS, tetapi mengisyaratkan the Fed bisa menaikkan suku bunga pada Desember.
"Komite menilai bahwa alasan-alasan untuk meningkatkan suku bunga federal fund (fed fund) telah terus menguat tetapi memutuskan, untuk saat ini, untuk menunggu beberapa bukti lebih lanjut dari kemajuan lanjutan ke arah target-targetnya," kata komite pembuat kebijakan Fed dalam pernyataan yang dirilis setelah pertemuan dua hari.
Pada Desember tahun lalu, the Fed menaikkan kisaran target untuk suku bunga fed fund sebesar 25 basis poin menjadi 0,25-0,5 persen, kenaikan suku bunga pertama dalam hampir satu dekade.
Namun, perlambatan ekonomi global sejak awal tahun ini dan risiko-risiko keuangan global lainnya telah membuat pembuat kebijakan Fed berhati-hati dan menunda setiap kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Para pelaku pasar telah secara luas memperkirakan bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada pertemuan kebijakan November, hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden AS pada 8 November.
Mayoritas analis mengatakan itu karena the Fed tidak ingin mempengaruhi hasil pemilu yang berjalan baik, bukan untuk membantu salah satu kandidat, menurut Survei Fed CNBC yang dirilis pada Selasa. Analis lain mengatakan itu karena pasar tidak siap untuk kenaikan suku bunga.
Tapi the Fed pada Rabu mengisyaratkan bahwa bank sentral bisa menaikkan suku bunga lagi secepatnya pada Desember karena para pejabat melihat peningkatan dalam ekonomi AS dan inflasi.
The Fed mengatakan pasar tenaga kerja AS "telah terus menguat" dan pertumbuhan kegiatan ekonomi "telah meningkat" dari kecepatan moderat yang terlihat pada semester pertama tahun ini.
Ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,9 persen pada kuartal ketiga tahun ini, mengalahkan ekspektasi pasar 2,6 persen dan lebih tinggi dari 1,4 persen pada kuartal sebelumnya, Departemen Perdagangan mengatakan pekan lalu.
The Fed juga menurunkan bahasa bahwa inflasi diperkirakan akan "tetap rendah dalam waktu dekat", mengatakan bahwa inflasi "telah meningkat sedikit sejak awal tahun ini" dan langkah-langkah kompensasi inflasi berbasis pasar "telah bergerak naik".
Ini menunjukkan para pejabat Fed menjadi lebih yakin bahwa inflasi bergerak menuju target dua persen. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti, pengukur inflasi yang disukai the Fed, telah meningkat 1,7 persen selama 12 bulan terakhir pada September, menurut Departemen Perdagangan.
Sebagian besar pejabat the Fed telah mengindikasikan bahwa mereka akan mendukung kenaikan suku bunga lagi sebelum akhir tahun ini jika ekonomi AS tetap di jalurnya.
"Jika ekonomi tetap pada lintasan saat ini ... kita akan melihat kenaikan suku bunga akhir tahun ini," Presiden Federal Reserve New York William Dudley mengatakan bulan lalu, menambahkan bahwa kenaikan seperempat poin tahun ini "bukan benar-benar kesepakatan besar".
The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya, juga terakhir tahun ini, pada 13-14 Desember. Sekitar 81 persen dari 59 ekonom yang disurvei oleh Wall Street Journal bulan lalu memperkirakan the Fed akan menunggu sampai Desember untuk menaikkan suku bunganya. Demikian laporan Xinhua.
(UU.A026)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016