Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah India memastikan bahwa program uji peluru kendalinya selalu mengikuti syarat tindakan pencegahan keselamatan, termasuk uji Agni III pada 12 April lalu. Pernyataan tersebut dikeluarkan Kedutaan Besar India di Jakarta hari Selasa menanggapi perubahaan rute dua pesawat Garuda, yang terpaksa kembali ke pangkalannya dari wilayah udara India. Menurut pemerintah India, pemberitahuan telah dilayangkan oleh Indian Civil Aviation satu pekan sebelum uji itu kepada Air Trafic Control (ATC) Jakarta dan ATC lain di wilayah tersebut. Keterangan itu meliputi informasi mengenai zona, waktu dan ketinggian berbahaya, sehingga ATC diminta mengambil tindakan dengan mengeluarkan NOTAM (Notice to Aviators and Marines) sesuai dengan peraturan International Civil Aviation Organization (ICAO). Sebelumnya, India pada Kamis (12/4) diberitakan melakukan uji peluru kendali balistik nuklir jelajah jarak menengah, yang mampu menjangkau kota di China, seperti, Beijing dan Shanghai. Akibat uji tersebut, perjalanan dua pesawat Garuda Indonesia terganggu ketika memasuki wilayah udara Srilanka dan India, sehingga harus mengubah rute dan akhirnya kembali ke Jakarta. Yang terpaksa kembali ke Jakarta adalah Pesawat Garuda GA-980 Jakarta-Jeddah, yang akhirnya tertunda tujuh jam, sementara pesawat lain, GA-984 rute Jakarta-Riyadh, mengalami hal serupa. Kementerian Luar Negeri Indonesia menyampaikan sejumlah pertanyaan, di antaranya tentang mengapa Garuda tidak memperoleh informasi dalam waktu cukup tentang penutupan sebagian wilayah udara India, karena percobaan peluru kendalinya itu. "Jadi, dalam hal ini, Dutabesar India hanya mendengarkan dan meminta klarifikasi dari Kementerian Luar Negeri dan pemerintah pusat tentang yang sesungguhnya terjadi," kata Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda. Banyak pihak berpendapat bahwa pemerintah India sebelum melakukan uji itu seharusnya memberikan pemberitahuan lebih dulu. India melakukan peluncuran peluru kendali Agni-III itu di pulau Wheeler, 180 kilometer timurlaut Bhubaneswar, ibukota negara bagian Orissa, India timur.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007