Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi penglaris seorang pedagang bunga di Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta Barat saat berkunjung ke pasar tersebut pada Rabu.
"Hari ini belum ada yang beli. Pak Anies pembeli yang pertama," kata Raka yang menjual mawar merah saat ditanya wartawan.
Anies membeli satu ikat berisi 20 tangkai mawar merah seharga Rp25 ribu. Menurut Raka, harga pasaran seikat mawar merah berkisar Rp25 ribu hingga Rp35 ribu.
Anies juga sempat berdialog dengan beberapa pedagang lain. Salah satunya Fitri. Kepada Fitri, Anies bertanya apa harapannya terhadap keberadaan pasar bunga tersebut.
"Mudah-mudahan akses jalannya bisa diperbaiki," jawab Fitri.
Fitri mengatakan bunga-bunga dagangannya berasal dari Bandung dan kawasan Puncak. Dengan penggantian air dan pemotongan tangkai setiap hari, bunga-bunga tersebut bisa tahan selama satu minggu.
Saat diwawancarai wartawan seusai blusukan di Pasar Bunga Rawabelong, Anies mengatakan salah satu kendala yang dihadapi pedagang bunga adalah waktu penyimpanan yang singkat.
"Mereka punya waktu cukup pendek antara datangnya bunga dengan masa bunga bisa dijual. Penting bagi pemerintah menggalakkan permintaan terhadap bunga sehingga pasokan ke Jakarta bisa segera terjual," katanya.
Menurut Anies, salah satu masukan yang dia dapatkan adalah pemerintah bisa secara rutin mengadakan acara-acara yang menggunakan bunga, misalnya festival bunga atau hari bunga.
"Tidak perlu besar-besaran. Namun, mungkin bisa kecil tetapi dilakukan di beberapa tempat, misalnya festival bunga di Jakarta Barat, kemudian di waktu lain di Jakarta Selatan," tuturnya.
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016