"Masuk ke APBN 2018, yang pertama yang kita inginkan nanti ada pertumbuhan di atas 6 (persen)," kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar dalam rapat paripurna di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Presiden menyadari untuk mencapai itu tidaklah mudah karena juga harus ada investasi yang tumbuh di atas 10 persen.
Ia sekaligus meminta Kepala BKPM untuk menyampaikan perkiraan-perkiraan termasuk langkah antisipasi yang harus dilakukan.
"Kemudian juga penopang lainnya, konsumsi mestinya tumbuh di atas 5 (persen), ekspor juga sama tumbuh kalau bisa di atas 4 (persen), impor juga tumbuh paling tidak dua sampai tiga," katanya.
Namun, ia menegaskan angka-angka itu masih menyisakan ruang untuk dikoreksi bahkan ditingkatkan lagi.
Pada kesempatan itu Presiden ingin mengubah tradisi yakni membahas APBN 2018 lebih awal agar dalam pelaksanaannya nanti semakin baik.
Dalam rapat paripurna tersebut hadir hampir semua menteri Kabinet Kerja dan para kepala lembaga.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016