Shanghai (ANTARA News) - Saham-saham Hong Kong berakhir di tingkat terendah dalam lebih dari dua bulan pada Rabu, bergabung dengan aksi jual aset-aset berisiko global di tengah ketidakpastian atas pemilihan presiden AS pekan depan.
Yang juga memperlemah sentimen pasar adalah penurunan di kelas berat keuangan Standard Chartered, menyusul konfirmasi pemberi pinjaman tentang investigasi Hong Kong, dan jatuhnya saham-saham energi karena harga minyak mencapai terendah satu bulan.
Indeks acuan Hang Seng turun 1,5 persen menjadi ditutup pada 22.810,50, sedangkan indeks CEI (China Enterprises Index) berkurang 1,9 persen menjadi berakhir di 9.519,87 poin.
Pasar global yang bergejolak oleh tanda-tanda bahwa keunggulan calon presiden Demokrat Hillary Clinton atas saingannya dari Partai Republik Donald Trump turun tajam setelah Federal Bureau of Investigation (FBI) membuka peninjauan surat-surat elektronik (email) terkait dengan server pribadi yang digunakan oleh Clinton ketika menjadi menteri luar negeri.
Kemenangan Clinton dilihat mewakili status quo, sementara Donald Trump dipandang sebagai menciptakan ketidakpastian karena janjinya untuk memutus kesepakatan perdagangan internasional dan menaikkan tarif impor.
Semua sektor utama jatuh di Hong Kong, dengan saham-saham keuangan dan energi memimpin penurunan.
Saham Standard Chartered yang diperdagangkan di bursa Hong Kong anjlok ke terendah dua pekan setelah hasil kuartal ketiga datang di bawah perkiraan, dan pemberi pinjaman Inggris itu mengonfirmasi penyelidikan Hong Kong, demikian Reuters.
(UU.A026/B/A026/A011) 02-11-2016 16:32:04
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016