Jakarta (ANTARA News) - Empat ribu pasukan gabungan TNI dan Polri menggelar apel kesiapsiagaan menjelang kampanye Pilkada Serentak 2017 di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Rabu.
"Pagi ini dilaksanakan apel bersama TNI - Polri dalam rangka pengecekan terakhir Pilkada Serentak yakni tahap kampanye. Panglima bersama kami sepakat melakukan apel untuk menunjukkan kesiapan dan soliditas kita," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Menurut dia, aparat wajiba menjaga keamanan pelaksanaan Pilkada di 101 daerah di seluruh Indonesia.
"Dalam apel ini, kita samakan persepsi, TNI - Polri adalah saudara kandung yang terpenting dalam menjaga keamanan NKRI. Bersama kita jaga keamanan dan ketertiban masyarakat dalam tahapan Pilkada yang rawan ini," katanya.
Tito meminta TNI-Polri menjaga kekompakan. "Kami harap teman-teman yang ada di lapangan, mereka yakin bahwa Kapolri dan Panglima solid di tingkat atas, sehingga mereka di bawah, juga akan solid," kata Tito.
Menurut dia, dalam tahapan kampanye Pilkada, terjadi pemisahan kubu masyarakat berdasarkan calon kepala daerah yang didukungnya. Hal ini lumrah karena merupakan bagian dari proses demokrasi.
Kendati demikian, gesekan antarpasangan calon kepala daerah dan para pendukungnya kerap terjadi dan rawan berujung pelanggaran hukum. Untuk itu, polisi meminta para calon dan pendukungnya untuk menaati undang-undang Pilkada.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan kesiapannya mengerahkan pasukan membantu Polri mengamankan tahapan kampanye hingga masa Pilkada usai, termasuk mengamankan demonstrasi 4 November 2016.
"Tugas kalian (prajurit TNI) bersama Polri. Bantu Polri menjaga keamanan pesta demokrasi," kata Gatot.
Empat ribu pasukan gabungan dalam apel ini hanya sebagian kecil dari 18 ribu pasukan yang akan dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa besar= di Jakarta pada 4 November nanti.
Apel ini juga dihadiri Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016