Padang (ANTARA News) - Sebanyak 3200 orang terdiri atas wali nagari, kades, lurah, babinsa, dan babinkantibmas se-Sumatera Barat mengikuti apel kebangsaan dan kesiapan kontijensi di Lapangan Imam Bonjol Padang dipimpin Gubernur Irwan Prayitno.

"Rencananya dalam acara ini juga akan dilakukan penandatanganan pernyataan Forum Tiga Pilar oleh gubernur, Kapolda Sumbar Brigjen Pol Basarudin dan Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari tentang menjaga keamanan, ketertiban, dan mengatasi konflik sosial yang mengganggu stabilitas keamanan di Sumbar," kata Kepala Bagian Penerangan Biro Humas Sekretariat Provinsi Sumbar Zardi Syahril di Padang, Rabu.

Menurutnya kegiatan yang dilaksanakan itu berdasarkan arahan Presiden pada tanggal 24 September 2016 yang menginstruksikan masing-masing daerah melaksanakan apel kebangsaan dan kesiapan kontijensi.

Kesiapan itu diperlukan mengingat saat ini globalisasi yang digerakkan oleh kemajuan teknologi dan informasi telah memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.

"Jika tidak diwaspadai dapat menjadi potensi yang membahayakan keutuhan NKRI. Karena itu Pemprov Sumbar sesuai arahan presiden memandang perlu adanya kesadaran dan komitmen seluruh bangsa untuk menghormati kemajemukan bangsa dalam upaya untuk menciptakan kedamaian melalui penyelesaian masalah yang dilaksanakan secara musyawarah dan mufakat melalui Forum Tiga Pilar yakninya, Polri, TNI dan pemerintah melalui babinsa, bhabinkamtibmas, kades / lurah / wali nagari dan tokoh masyarakat,"terangnya.

Keberadaan Forum Tiga Pilar diharapkan dapat membangun kemitraan eksternal dalam bentuk partisipasi aktif dan juga ikut proaktif dengan kegiatan masyarakat sekaligus untuk pendekatan dini dan pencegahan dini terhadap situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Apel yang dilaksanakan ini bertujuan untuk menyamakan visi dan kesepahaman dalam meningkatkan peranan masing-masing dalam menjaga ketertiban dan keamanan di Sumbar," ujarnya.

Tiga Pilar ini sangat dibutuhkan perannya sebagai ujung tombak dalam mendeteksi kejadian atau ancaman keamaman, ketertiban dan konflik yang ada di daerah, karena mereka yang mengetahui berbagai permasalahan yang terjadi ditengah masyarakat itu terlebih dahulu.

Apel kebangsaan tersebut rencananya digelar sekitar pukul 10.00 WIB.

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016