New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah meningkatnya ketidakpastian tentang pemilihan presiden AS pekan depan.
Greenback telah bertahan di tingkat tertinggi delapan bulan, karena spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Desember dan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton akan memenangkan pemilu.
Namun, Federal Bureau of Investigation (FBI) mengumumkan rencana pada Jumat (28/11) untuk menyelidiki surel-surel (email) yang baru ditemukan terkait dengan Clinton, yang telah mengguncang kepercayaan investor terhadap hasil pemilu 8 November.
Keunggulan Clinton atas rivalmya dari Partai Republik, Donald Trump, telah menyempit secara signifikan sejak berita itu merebak pada Jumat (28/11), menurut data dari RealClearPolitics.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,77 persen menjadi 97,685 pada akhir perdagangan Selasa, tingkat terendah dalam hampir tiga minggu.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1059 dolar AS dari 1,0977 dolar AS, dan pound Inggris naik menjadi 1,2240 dolar AS dari 1,2228 dolar AS. Dolar Australia naik menjadi 0,7649 dolar AS dari 0,7611 dolar AS.
Dolar AS dibeli 104,00 yen Jepang, lebih rendah dari 104,88 yen di sesi sebelumnya. Dolar AS turun tipis menjadi 0,9745 franc Swiss dari 0,9896 franc Swiss, dan melemah menjadi 1,3385 dolar Kanada dari 1,3406 dolar Kanada.
(UU.A026/B/A026/A026) 02-11-2016 05:05:58
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016