Berdasarkan surat Keputusan Menpora RI Nomor 97 Tahun 2016 tentang pembentukan tim Ad Hoc Olympic Centre yang ditandatangani Menpora Imam Nahrawi per 31 Oktober dan dipublikasi di Jakarta, Selasa, tim ini akan langsung bertugas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Selain Sakyan dan kemudian disebut sebagai koordinator, tim ini juga diisi oleh Yuni Poerwanti sebagai sekretaris serta tiga anggota yaitu Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Gatot S Dewa Broto, pengusaha Francis Wanandi dan mantan atlet Lukman Niode.
Tim ini akan bertugas menyusun perencanaan dan langkah strategis berupa kajian akademik, pemetaan kebutuhan, penetapan lokasi, penetapan cabang olahraga prioritas, unggulan dan potensial, jangka waktu hingga progres report perkembangan Olympic Centre," kata Gatot S Dewa Broto.
Selain itu, kata dia, tim ini juga harus melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan pihak terkait guna percepatan terbentuknya Olympic Centre. Tidak ketinggalan tim ini juga bertanggungjawab dan berkewajiban menyampaikan laporan kepada Menpora.
Olympic Centre ini sesuai dengan dibangun di kawasan Pusat Pengembangan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON) milik Kementerian Pemuda dan Olahraga di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Tempat ini nantinya akan menjadi pusat pembinaan atlet Indonesia.
Pembangunannya sendiri, kata Gatot sebenarnya sudah berjalan. Khusus untuk tahap satu ini, pelaksana pembangunan dan renovasinya dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sesuai dengan rencana, pembangunan tahap satu tuntas akhir tahun ini.
"Kebetulan Kementerian Pekerjaan Umum sedang memiliki proyek renovasi di sana (PP-PON), jadi kami mendapatkan bantuan sampai akhir tahun ini. Untuk tahun depan, Kemenpora yang akan melengkapi," kata pria yang juga juru bicara Kemenpora itu.
PP-PON menjadi Olympic Centre setelah kawasan Gelora Bung Karno direnovasi untuk keperluan Asian Games 2018. Momen ini dijadikan pemerintah menjadi tonggak pembuatan tempat pemusatan latihan yang bagus sesuai dengan standar berikut fasilitas pendukungnya seperti sport science hingga anti doping.
Meski belum tuntas, beberapa cabang olahraga unggulan mulai difokuskan berlatih di PP-PON. Sebut saja angkat besi. Cabang olahraga unggulan ini bahkan telah memindahkan semua peralatan latihan meski saat ini masih sedikit kendala terkait dengan penginapan atlet. Selain itu adalah panahan dan taekwondo.
"Kebetulan Kementerian Pekerjaan Umum sedang memiliki proyek renovasi di sana (PP-PON), jadi kami mendapatkan bantuan sampai akhir tahun ini. Untuk tahun depan, Kemenpora yang akan melengkapi," kata pria yang juga juru bicara Kemenpora itu.
PP-PON menjadi Olympic Centre setelah kawasan Gelora Bung Karno direnovasi untuk keperluan Asian Games 2018. Momen ini dijadikan pemerintah menjadi tonggak pembuatan tempat pemusatan latihan yang bagus sesuai dengan standar berikut fasilitas pendukungnya seperti sport science hingga anti doping.
Meski belum tuntas, beberapa cabang olahraga unggulan mulai difokuskan berlatih di PP-PON. Sebut saja angkat besi. Cabang olahraga unggulan ini bahkan telah memindahkan semua peralatan latihan meski saat ini masih sedikit kendala terkait dengan penginapan atlet. Selain itu adalah panahan dan taekwondo.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016