Jakarta (ANTARA News) - Ujian Nasional untuk tingkat SMA sederajat di Provinsi DKI Jakarta tetap berlangsung meski proses pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2007 belum selesai padahal ada sebagian pembiayaan ujian nasional yang bersumber dari hal tersebut. Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menjamin keterlambatan proses pencairan APBD 2007 untuk Ujian Nasional (UN) tidak akan menganggu pelaksanaan UN tingkat SMA sederajat yang berlangsung mulai Selasa (17/4) selama tiga hari. "Sudah ada sistem anggaran kegiatan rutin. Perencanaan kita memang APBD dapat digunakan mulai April," kata Fauzi saat mengunjungi Madrasah Aliyah Negeri 12 dalam rangkaian peninjauan pelaksanaan ujian nasional, Selasa. Ujian nasional secara rutin memperoleh dana APBN dan APBD. Masing-masing siswa SMA/SMK dan MA mendapat alokasi Rp16.000 sedangkan untuk SMALB sebesar Rp50.000 per siswa dari dana APBN. Dari APBD Provinsi DKI Jakarta dianggarkan masing-masing Rp73.000 untuk siswa SMA/SMK dan MA sedangkan untuk SMA LB sebesar Rp100.000. "Sehingga total dana dari APBN sebesar Rp4,914 miliar bagi UN di DKI Jakarta dan Rp17,5 miliar dari APBD," kata Fauzi. Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Margani M Mustar mengatakan, keterlambatan proses pencairan APBD tidak sampai mengganggu operasional UN 2007. "Porsi anggaran dari APBD lebih banyak untuk ujian sekolah dibandingkan ujian nasional. Nanti pada waktunya saat ujian sekolah APBD diharapkan sudah cair," papar Margani. Sementara kekurangan dana operasional yang seharusnya menggunakan alokasi APBD, ditalangi sementara oleh dana sekolah. Ujian nasional tingkat SMA sederajat di DKI Jakarta yang berlangsung selama tiga hari sejak 17 April hingga 19 April 2007 diikuti oleh 121.776 siswa yaitu masing-masing untuk tingkat SMA 58.806 orang yaitu Jakarta Pusat 7.026 siswa, Jakarta Utara 8.240 siswa, Jakarta Barat 10.607 siswa, Jakarta Selatan 14.026 siswa dan Jakarta Timur 18.907 siswa. Sementara untuk tingkat Madrasah Aliyah berjumlah 3.777 siswa masing-masing Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Jakarta Timur berjumlah 1.738 siswa sedangkan Jakarta Barat dan Jakarta Selatan berjumlah 2.039 siswa. Untuk SMA Luar Biasa siswa yang mengikuti ujian nasional 49 orang yaitu dari Jakarta Barat delapan orang, 30 orang dari Jakarta Selatan dan dua orang dari Jakarta Timur. Untuk SMK, jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional 59.114 yaitu 6.854 berasal dari Jakarta Pusat, 6.175 dari Jakarta Utara, 12.434 dari Jakarta Barat, 14.324 dari Jakarta Selatan dan 19.357 dari Jakarta Timur.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007