Timika (ANTARA News) - Tim Disaster Victim Indentification Polda Papua melakukan identifikasi jenazah empat kru pesawat DHC4 PK-SWW turbo Caribou milik Pemkab Puncak yang jatuh setelah menabrak gunung di perbatasan Jila-Ilaga pada Senin (31/10).
Kapolres Mimika AKBP Victor Mackbon di Timika, Selasa, menjelaskan bahwa proses identifikasi jenazah empat kru pesawat Caribou itu dilakukan di RSUD Mimika.
Untuk proses identifikasi tersebut, tim DVI Polda Papua akan menganalisis data post mortem para korban. Namun jika kondisi jenazah para korban tidak bisa lagi dikenali secara fisik, maka tim DVI harus menggunakan analisis data ante mortem yang didapatkan dari keluarga para korban.
"Kita mengupayakan secepat mungkin untuk dapat mengidentifikasi jenazah para korban agar secepatnya diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan," jelas Victor.
Victor mengaku tidak mengetahui secara detail kondisi jenazah para korban kecelakaan pesawat Caribou itu.
"Kami belum bisa menjelaskan seperti apa kondisi jenazahnya, yang paling tahu tentu tim DVI," katanya.
Proses identifikasi jenazah pilot Kapten Parhat Limi (56), Copilot R Fendy Ardianto (38), mekanik Steven David Basari (35) dan FOO Endri Baringin Sakti P (40) akan dilakukan oleh tim DVI Polda Papua yang didatangkan dari Jayapura.
"Untuk efisiensi waktu, kita tidak perlu mendatangkan tim DVI dari Makassar, cukup dengan tim DVI dari Polda Papua," jelasnya.
Jenazah empat kru pesawat Caribou itu tiba di Posko SAR di Bandara Mozes Kilangin Timika pada Selasa siang sekitar pukul 12.15 WIT dengan penerbangan helikopter PT Airfast dari Jila.
Puing pesawat Caribou yang jatuh setelah menabrak gunung di wilayah perbatasan antara Jila dan Ilaga itu ditemukan pada Selasa pagi sekitar pukul 06.35 oleh pesawat milik maskapai Trigana Air Service.
Setelah penemuan puing pesawat itu, sebanyak 10 orang tim Emergency Response Grup (ERG) PT Freeport Indonesia menggunakan helikopter PT Airfast mendatangi lokasi untuk mengevakuasi jenazah seluruh korban ke Jila.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016