Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) memberikan pelatihan bahasa Inggris kepada para dosen, mengingat banyaknya pengajar mahasiswa yang gagal mendapatkan beasiswa ke luar negeri karena penguasaan bahasa asing yang lemah.
"Untuk tahap awal, kami berikan beasiswa kepada 150 dosen perguruan tinggi negeri dan swasta di Tanah Air. Mereka akan mendapatkan pelatihan selama tiga bulan," ujar Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemristekdikti Ali Ghufron Mukti di Jakarta, Selasa.
Pelatihan tersebut dimulai sejak akhir Oktober dan diselenggarakan di sejumlah perguruan tinggi, seperti Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Indonesia.
"Tujuannya meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan keterampilan menulis para dosen yang diukur dari naiknya nilai IELTS dan TOEFL," jelas Ghufrin.
Melalui pelatihan itu, dia berharap penguasaan bahasa asing para dosen akan meningkat dan lebih mudah mendapatkan beasiswa pascasarjana maupun doktor di luar negeri.
Salah satu contoh lemahnya penguasaan bahasa asing para dosen adalah tidak terpenuhinya kuota dari Beasiswa untuk Dosen Indonesia (BUDI) Luar Negeri yang pada tahun ini sebanyak 300 beasiswa.
"Jumlah dosen yang mendapatkan beasiswa BUDI LN baru 167 dosen. Untuk itu, kami buka kembali untuk 130 dosen," katanya.
Manajer Australian Technology Network (ATN) untuk Indonesia Josephine Ratna menjelaskan bahwa para dosen lemah dalam kemampuan menulis akibatnya banyak yang tidak lolos dalam aplikasi.
"Jangankan untuk penulisan riset, sekadar untuk penulisan lamaran pendidikan untuk masuk perguruan tinggi dalam bahasa Inggris saja, banyak yang tidak memenuhi syarat," kata Ratna.
Pewarta: Indriani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016