Jakarta (ANTARA News) - Menko Polhukam Wiranto menyatakan pihak kepolisian saat ini tengah menangani kasus dugaan penistaan agama sehingga masyarakat diminta tenang dan tidak gelisah.
"Menanggapi masalah yang saat ini bergulir, memang Kapolri sudah melaporkan bahwa sudah dilakukan dan sedang berjalan proses mengenai kasus yang menyangkut apa yang diduga oleh publik yang dianggap sebagai suatu penistaan terhadap agama," kata Wiranto dalam jumpa pers bersama pimpinan ormas Islam seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.
Wiranto menjelaskan dalam pertemuan dengan pimpinan ormas Islam dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Presiden Jokowi menekankan perlunya ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah watoniyah ada kebersamaan untuk merawat dan menjaga NKRI.
Wiranto menyebutkan kasus dugaan penistaan agama saat ini tengah diproses kepolisian.
"Bahkan sebelum diproses, sebelum dipanggil, Gubernur sudah minta diperiksa dan datang sendiri ke kepolisian, kemudian dari kedatangan itu diproses," jelas Wiranto.
Namun ia menyatakan ada tahapan-tahapan atau proses yang tidak serta merta dapat diselesaikan dalam satu waktu.
"Sementara ini sedang dipanggil para saksi untuk memmberikan kesaksian. Tentunya nanti menjadi bahan bagi aparat penegak hukum untuk menilai, menakar dan memberikan satu kepastian hukum," katanya.
Wiranto mengimbau masyarakat memahami hal itu dan supaya tenang, tidak gelisah.
"Kami mengharapkan demo tanggal 4 November 2026 tidak melanggar aturan, memang tidak dilarang menyampaikan pendapat di muka umum dan dilindungi UU," katanya.
Ia menyebutkan demo harus jelas berapa pesertanya, ada pemimpinnya, jelas apa atributnya dan setelah jam 18.00 membubarkan diri.
"Sehingga tidak dengan demikian meresahkan masyarakat, kalau satu demontrasi sudah mengganggu kebebasan orang lain berarti itu sudah langkah yang salah," katanya.
Ia menyebutkan MUI juga mengharapkan masyarakat tenang. "Saya kira yang disampaikan Ketua MUI KH Maruf Amin sudah sangat jelas, mengharapkan semuanya tenang, mari kita jalani kehidupan yang damai, yang elegan dan bermartabat," kata Wiranto.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016