Timika (ANTARA News) - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mimika memastikan semua kru pesawat DHC 4A Turbo Caribou milik pemerintah Kabupaten Puncak tewas setelah pesawat menabrak gunung dan jatuh pada ketinggian 12.800 kaki.

"Semua kru meninggal dunia. Kondisi jenazah sebagian tidak utuh, mudah-mudahan nantinya bisa diidentifikasi," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mimika, John Rettob, di Timika, Selasa.

Ia mengatakan tim Emergency Response Grup (ERG) PT Freeport Indonesia sudah mengevakuasi jenazah tiga awak pesawat tersebut ke Jila menggunakan helikopter Airfast dan

"Sekarang tim ERG PT Freeport sedang mengevakuasi satu jenazah terakhir ke Jila. Nanti, dari Jila semua jenazah akan dibawa ke Posko SAR di Bandara Timika untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Mimika guna dilakukan proses identifikasi," jelas dia.

Saat ini personel Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Polda Papua sudah berada di Bandara Mozes Kilangin Timika guna membantu mengidentifikasi jenazah kru pesawat DHC 4A Turbo Caribou itu.

Pesawat DHC 4A Turbo Caribou dengan nomor registrasi PK-SWW milik pemerintah Kabupaten Puncak hilang kontak sejak Senin (31/10) pagi dalam penerbangan dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Aminggaru Ilaga.

Pesawat buatan Kanada tahun 1972 itu dioperasikan oleh Asosiasi Penerbangan Pilot Indonesia.

Dalam penerbangan menuju Aminggaru Ilaga mengangkut 3,1 ton bahan bangunan, pesawat itu dipiloti oleh Kapten Fahmi Parhat (56) dengan Kopilot R Fendy Ardianto (38), Steven David Basari (35) selaku EOB dan Endri Baringin Sakti P (40) selaku FOO.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016