Banjarmasin (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan membekuk tiga orang anggota komplotan pembobol ATM salah satu bank milik BUMN di kota Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST), yang mengakibatkan kerugian bank hingga Rp1,5 miliar lebih.

Kapolda Kalsel Brigjen Erwin Triwanto pada gelar kasus di Banjarmasin, Senin, mengatakan salah satu tersangka pembobol ATM pada tiga mesin yang berbeda tersebut adalah WH, karyawan PT Swadarma Sarana Informatika (SSI) yang merupakan perusahaan pihak ketiga yang bertanggung jawab dalam pengisian brankas ATM di Barabai.

Pengungkapan kasus ini bermula ketika warga menemukan Helmi, yang juga karyawan SSI yang bertanggung jawab memegang kunci brankas ATM, terikat di bawah pohon di daerah Binuang, Kabupaten Tapin.

Menurut Kapolda, begitu Helmi ditolong oleh warga, langsung melaporkan adanya pembobolan ATM di tiga lokasi yang berbeda kepada Polres HST.

Berdasarkan keterangan Helmi, Kamis (27/10) malam, Helmi dijemput oleh WH (26), warga Kabupaten Banjar yang merupakan teman satu perusahaannya yang bertugas mengisi uang di brankas mesin ATM, dengan mobil Toyota Avanza untuk diajak ke sebuah warung di daerah Mandi Angin.

Ternyata di warung itu telah menunggu dua orang teman WH yang berinisial MI (23) warga Guntung Manggis Banjarbaru dan R (28) yang juga warga Kabupaten Banjar.

Di PT SSI, WH merupakan orang yang bertanggung jawab untuk memegang kode brankas pengisian ATM, sedangkan Helmi adalah pemegang kunci brankas.

Setelah minum kopi di warung itu, tambah Kapolda, beberapa saat kemudian ketiga orang tersebut memaksa Helmi untuk kembali naik ke mobil.

Dalam perjalanan, WH meminta Helmi untuk menyerahkan kunci branks ATM, namun ditolak oleh Helmi sehingga WH pun meminta dengan paksa dan mengikatnya.

Setelah mendapatkan kunci, ketiganya langsung melakukan aksinya membobol ATM yang berada di Jalan IR PM Noor Barabai sebanyak dua ATM dan di Jalan Brigjen Hasan Basri satu ATM.

"Dari ketiga mesin tersebut, para tersangka berhasil mendapatkan uang Rp1,5 miliar lebih," kata Kapolda.

Sebelum melakukan aksinya, WH yang masih berstatus mahasiswa perguruan tinggi di Kalsel tersebut mengetahui bahwa seluruh mesin ATM yang dia bobol baru saja diisi, sehingga uangnya masih banyak.

Setelah berhasil membobol brankas, ketiga tersangka bersama korban langsung keluar dari Barabai menuju kota Banjarmasin. Di sekitar daerah Binuang, Helmi kemudian diturunkan dan diikat di bawah pohon hingga ditemukan dan ditolong oleh warga.

Berdasarkan laporan Helmi tersebut, akhirnya polisi melakukan pencarian, dan pada Minggu (30/10) ketiga tersangka berhasil dibekuk di daerah Kintab, Kabupaten Tanah Laut.

Selain menangkap tiga tersangka, polisi juga berhasil mengamankan uang sisa pencurian tersebut sebanyak Rp1 miliar lebih, bersama dengan sepeda motor berbagai merek yang dibeli dari sebagian uang yang dicuri tersebut.

Ketiga tersangka bakal diancam hukuman 12 tahun penjara berdasarkan KUH Pidana ayat 365, tentang pencurian dengan kekerasan.

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016