Timika (ANTARA News) - Tim gabungan Kantor SAR Timika dan TNI AU yang diterjunkan untuk mencari pesawat DHC4 Caribou PK-SWW di wilayah perbatasan Distrik Jila dan Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua belum berhasil menemukan pesawat, yang diduga jatuh, setelah hilang kontak sejak Senin pagi.
Kepala Sub Seksi Operasi Kantor SAR Timika Hendra Salawane di Timika, Senin, mengatakan personel tim SAR Timika dan TNI AU menerjunkan tim dengan helikopter PT Pegasus MI 17 AAL belum menemukan bangkai pesawat itu, sementara pencarian dari udara terhalang kabut tebal.
"Pencarian dari udara tidak bisa dilakukan karena lokasi itu tertutup awan sehingga sebagian anggota tim kembali ke Timika," jelas Hendra.
Upaya pencarian pesawat DHC4 Caribou milik Pemkab Puncak tersebut rencananya akan dilanjutkan pada Selasa (1/11) pagi.
Rencana pencarian pesawat tersebut akan dimatangkan pada Senin malam ini di Posko Bandara Mozes Kilangin Timika.
"Esok pagi kita upayakan untuk lebih cepat. Untuk unsur udara kami sudah berkoordinasi, akan ada dukungan pesawat fix wing dan twin otter dari Trigana serta satu helikopter dari PT Airfast. Malam ini akan disusun detail rencana misi pencarian," ujar Hendra.
Menurut dia, misi pencarian pada Selasa (1/11) pagi masih terfokus di lokasi tertangkapnya signal ILT pesawat DHC4 Caribou yaitu pada koordinat 04 derajat 10 menit 92 derajat Bujur Timur dan 130 derajat 32 menit 36 derajat Bujur Timur yang diperkirakan berada di kawasan perbatasan Distrik Jila dan Ilaga.
Pada pencarian Senin petang, helikopter PT Pegasus MI 17 AAL mengangkut sebanyak 18 personel gabungan SAR Timika dan TNI AU, ditambah anggota Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) serta kru Trigana Air Service.
Helikopter tersebut juga membawa serta empat drum bahan bakar avtur ke Posko terdepan di Jila untuk menunjang kebutuhan operasi pencarian pesawat DHC4 Caribou.
Sebanyak enam personel tim SAR Timika ditambah lima personel Pasukan Khas TNI AU sudah diturunkan di Jila untuk mencari melalui jalur darat di sekitar lokasi yang diduga sebagai tempat jatuhnya pesawat DHC4 Caribou tersebut.
Perwakilan KNKT yang ikut dalam misi pencarian tersebut, Ony, mengatakan bahwa tugas utama KNKT yaitu menyelidiki penyebab kecelakaan yang menimpa pesawat DHC4 Caribou.
"Sekarang ini semua pihak memprioritaskan misi pencarian pesawat. Kita berharap esok sudah bisa ditemukan," ujar Ony.
Pesawat DHC4 Caribou itu dipiloti Kapten Farhat Limi mengangkut bahan bangunan seberat 3,1 ton tujuan Ilaga, ibukota Kabupaten Puncak.
Turut serta dalam penerbangan itu yakni R Fendi Ardianto selaku flight officer, Steven selaku mekanik dan Andi Baringan selaku flight operation officer.
Pesawat itu mengudara dari Bandara Mozes Kilangin Timika pada Senin pagi sekitar pukul 07.57 WIT dan direncanakan mendarat di Bandara Aminggaru Ilaga pada pukul 08.22 WIT. Namun hingga pukul 08.30 WIT pesawat tersebut belum juga tiba di Ilaga.
Kontak pertama radio di Ilaga dengan pilot pesawat terjadi pada pukul 08.23 WIT. Pilot melaporkan bahwa pesawat baru akan mendarat di Ilaga pada pukul 08.27 WIT.
Pada pukul 08.30 WIT, petugas di Bandara Ilaga kembali mengontak pilot pesawat melalui radio, namun tidak ada tanggapan. Selanjutnya petugas Bandara Aminggaru Ilaga meminta bantuan pesawat lain yang melintas di lokasi itu untuk menginformasikan jika menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat DHC4 Caribou.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016