"Ya, pertengahan Januari itu sudah pasti," kata Danny, di Britama Arena, Jakarta, Minggu (30/10) malam, usai menyaksikan partai final Perbasi Cup 2016.
Dia menyatakan, semua permasalahan terkait konsorsium promotor pendukung sudah selesai.
Saat ini yang sedang dibicarakan lebih lanjut adalah terkait penggunaan jasa pemain asing di IBL yang selama ini tidak diizinkan.
Menurut Danny, keberadaan pemain asing dalam kompetisi itu, bisa memberikan kesempatan kepada pemain lokal untuk bersaing dengan atlet-atlet asing yang rata-rata berpostur lebih besar dan memiliki teknik cukup baik.
"Selain itu, pebola basket impor juga bisa menambah nilai jual liga. Kekuatan tim juga bisa lebih berimbang. Namun, kami masih belum tahu kebijakan ini jadi diterapkan atau tidak di IBL," kata dia.
Meski belum ada kepastian terkait kuota pemain asing, beberapa tim IBL yang ikut dalam Perbasi Cup 2016, menyatakan sudah merencanakan berbagai hal untuk persiapan tim jelang bergulir liga, termasuk ancang-ancang mengontrak pebola basket impor.
CLS Knights Surabaya sudah bersiap mencari sosok "big man" yang akan diambil dari luar negeri, jika nantinya diizinkan. Namun kalau tidak, mereka tetap mengandalkan pemain-pemain lokal yang ada.
"Karena itulah saya memberikan jam terbang lebih banyak pada pemain lokal dan pemain muda di Perbasi Cup," kata pelatih CLS Wahyu Widayat Jati.
Selain CLS, Hangtuah Sumsel menyatakan akan langsung melakukan evaluasi terhadap seluruh pemain yang terlibat dalam Perbasi Cup 2016, termasuk dua pemain asing, Falando Jones dan Jerrah Young.
Menurut Presiden Klub Hangtuah Sumsel Dodi Reza Alex, bukan tidak mungkin pemain asing itu dinaturalisasi demi tampil di IBL.
"Kami mempertimbangkan para pemain yang berkontribusi bagi tim di Perbasi Cup untuk dipermanenkan, salah satunya melalui naturalisasi. Yang jelas, Hangtuah akan menyuntikkan darah-darah baru di tim, dan bisa saja akan ada kejutan pada susunan pemain IBL nanti," ujar Dodi pula.
Pewarta: Michael TA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016