Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sebanyak 13 delegasi menghadiri Kongres Persatuan Pelajar Indonesia Cabang Malaysia yang diselenggarakan di Universiti Malaysia Serawak (Unimas) yang dibuka oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Prof Ari Purbayanto, Sabtu (29/10) malam.
Dia meminta agar PPI ikut menguatkan visi dan misi kebangsaan guna melahirkan generasi muda yang meneruskan pembangunan Indonesia lebih baik.
"Sebagai pelajar yang belajar di luar Tanah Air sudah menjadi tugasnya menjalankan visi misi kebangsaan dengan baik, PPI mewakili pelajar Indonesia di Malaysia harus mampu menjadi duta bangsa guna menjalankan misi ini," ujarnya didampingi Konsul Jendral RI Serawak Jahar Gultom dan Prof Mohd Fadzil Abdurrahman sebagai Naib Concelor Hal Ehwal Pelajar Unimas.
Ari meminta para pelajar Indonesia di Malaysia dapat bersatu membangun solidaritas yang kuat guna menghasilkan kekuatan yang besar dalam memberikan kontribusi yang lebih berarti untuk bangsa.
"Pelajar Indonesia ribuan jumlahnya. Dengan bersatu diharapkan pelajar dapat memberikan kontribusi yang lebih pasti untuk bangsa," kata Atdikbud.
Konjen Jahar Gultom meminta para pemuda Indonesia di Malaysia yang tergabung dalam PPI dapat menguatkan kembali semangat Sumpah Pemuda yang telah di deklarasikan sebelum Indonesia merdeka.
"Semangat kebangsaan harus terus dijaga, sebagaimana yang telah diperjuangkan Kihajar Dewantara," ujar Konjen.
Sementara itu Ketua PPI Malaysia Akita Arum Verselita berharap jalannya kongres dapat melahirkan hasil rekomendasi yang berarti untuk melanjutkan estapet perjuangan organisasi PPIM kedepannya.
"Berharap dengan semangat persatuan akan terbangun solidaritas yang kuat untuk PPIM lebih baik lagi ke depannya," ungkap Akita dalam sambutannya.
Sementara itu, salah seorang kandidat ketua umum PPIM dari International Islamic University Malaysia, Rizki Amrillah menyampaikan visinya dalam pencalonan dengan mengoptimalkan potensi sumber daya manusia Indonesia di Malaysia sehingga mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa di Malysia dan dunia internasional.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016