Jakarta (ANTARA News) - Kepala Ekonom Bank Bank Mandiri, Martin Pangabaen, melihat pasar saham di Indonesia sudah terlalu mahal, sehingga mudah mengalami guncangan. "Pasar saham mudah digoyang karena PE (Price Earning) sudah mencapai di atas 15 kali, ini data Jumat pekan lalu, kalau data sekarang sudah di atas 16 kali," kata Martin. Menurut dia, naiknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang saat ini di kisaran 1.960 didorong masuknya arus dana asing ke pasar finansial Indonesia. "Sama seperti 3-4 bulan yang lalu, investor masih mencari obligasi jangka pendek. Selain pasar obligasi, pasar saham terkena imbas pula dan menyebabkan valuasi saham menjadi tidak atraktif lagi karena, sudan mencapai PE ratio 15 kali," katanya. Selain itu, lanjutnya, MSCI (Morgan Stanley Composite Index) khusus Asia menunjukkan bahwa IHSG kita masih naik lebih cepat 15-20 persen daripada bursa Asia lainnya. Martin mengkhawatirkan dana asing yang masuk jangka pendek saat ini karena hanya melihat masih tingginya suku bunga di Indonesia. Setelah suku bunga tidak menarik, karena sudah turun akan menyebabkan IHSG mengalami koreksi yang cukup tajam. "Apalagi berdasarkan sejarah empat bulanan yang mengalami koreksi tajam," ungkapnya. Sementara faktor pendorong IHSG dari sektor riil saat ini belum berjalan, tambahnya. "Sektor riil diperkirakan akan bergerak pada pertengahan 2008," kata Martin. (*)
Copyright © ANTARA 2007