Surabaya (ANTARA News) - Teguh dan Dika Kamisworo, siswa kelas III SMA Barunawati Surabaya, Selasa, terpaksa mengikuti Ujian Nasional (UN) di ruang tahanan Polresta Surabaya Utara, karena terlibat dalam kasus kematian seseorang.
Mereka mengikuti ujian di tahanan dijaga dua pengawas dan beberapa polisi. Mereka mengerjakan soal-soal ujian sesuai waktu yang ditentukan.
Kepala Sekolah SMA Barunawati, Dra Hj Kurnia Saptaningsih MM kepada ANTARA News menjelaskan, kedua siswanya ditahan polisi bukan karena terlibat kriminal di sekolah, melainkan di rumahnya pada malam Minggu beberapa waktu lalu.
Saat itu, Dika dan Teguh sedang duduk-duduk di depan rumah Dika di kawasan Muteran, Surabaya, kemudian didatangi Amin, siswa dari sekolah lain. Laporan yang diterima Kurnia, saat itu Amin yang sedang mabuk menyerang Dika.
Oleh karena terjadi perkelahian, maka Teguh membantu Dika memukul Amin. Saat itu juga Teguh kemudian melaporkan kasus tersebut ke orang tua Dika. Orang tua Dika datang dan ikut memukul Amin. Amin tersungkur sebelum kemudian dibawa ke rumah sakit.
"Saat di rumah sakit, Amin kemudian meninggal dunia. Karena itu, Dika, Teguh dan orang tua Dika ditahan polisi. Saya tegaskan bahwa peristiwa itu bukan terjadi sekolah, melainkan di luar pemantauan kami," ujarnya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007