Kepastian itu didapatkan setelah Grup A dan B menyelesaikan pertandingan terakhirnya di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Jumat.
Dengan sistem penilaian klasemen dua poin jika menang dan satu poin kalau kalah, Satria Muda meraup delapan poin dari empat kemenangan di Grup A.
Artinya mereka bertemu dengan "runner up" Grup B di semifinal, yaitu tim kuda hitam Hangtuah Sumatera Selatan, yang memiliki rekor tiga kali menang, sekali kalah atau poin tujuh.
Pelatih Hangtuah Mario Sanggor menyatakan timnya bersiap untuk "perang" dengan lawannya itu, yang disebutnya memiliki para pemain dengan kualitas baik.
"Mereka memiliki pemain asing yang berkualitas dan berpengalaman di liga-liga internasional. Ukuran tubuh mereka juga oke," kata Mario.
Sementara itu, pemimpin Grup B Pelita Jaya EMP Jakarta, juga mencatatkan nilai sempurna, delapan, di penyisihan grup, sama seperti Satria Muda.
Jadi, mereka harus menghadapi perlawanan yang diprediksi ketat dari juara IBL 2015-2016 CLS Knights Surabaya, pengisi posisi kedua di Grup A dengan tujuh poin dari tiga kemenangan dan sekali kalah.
Status juara IBLCLS Knights tidak menyurutkan nyali Pelita Jaya, yang ditinggal tiga pemain pilarnya pasca-IBL 2015-2016 yaitu "shooting guard" Dewanto Dimas Aryo yang pindah ke Hangtuah Sumsel, Andy Chandra serta Andy "Batam" Poedjakusuma yang pensiun. Satu pemain lagi, "shooting guard" Brandon Jawato belum bisa bermain karena cedera.
Untuk menutupi kehilangan tersebut, Pelita Jaya mendatangkan pemain baru "shooting guard" Respati Ragil Pamungkas dari Satya Wacana Salatiga yang menunjukkan performa impresif sepanjang penyisihan Perbasi Cup.
"CLS adalah tim kuat dan bermental juara. Akan tetap kami tetap optimistis dengan materi pemain kami dan akan berjuang game demi game," ujar pelatih Pelita Jaya Johannis Winar, yang tidak mengisi timnya dengan pemain impor.
Pertandingan semifinal sendiri dilangsungkan pada Sabtu (29/10) di Britama Arena, Jakarta Utara. Selain babak empat besar, dipertandingkan pula perebutan peringkat sembilan dan tujuh Perbasi Cup.
Peringkat sembilan itu diperebutkan oleh pengisi posisi lima Grup A, JNE Bandung Utama dan posisi lima Grup B, Satya Wacana Salatiga.
Peringkat ketujuh Perbasi Cup akan diperjuangkan oleh peringkat empat masing-masing grup, yaitu antara NSH Jakarta (Grup A) dan Pacific Caesar Surabaya (Grup B).
Pertandingan final sendiri dilaksanakan pada Minggu (30/10), masih di Britama Arena. Selain laga pamungkas itu, ada pula perebutan peringkat lima dan peringkat tiga Perbasi Cup.
Perebutan peringkat kelima Perbasi Cup dilakukan oleh sesama posisi ketiga Grup A dan B, masing-masing Stadium Happy 8 Jakarta dan M88 Aspac Jakarta.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016