Ketua DPP PDI-P Bidang Pemuda dan Olahraga Sukur H Nababan dalam keterangan persnya, mengatakan para pemuda dan atlet mendapat penghargaan, antara lain Chelsie Monica Ignesia (Woman Internasional Grand Master/catur), Fitriani (Bulu Tangkis), Octo (Penulis Peraih Internasional Comics Award), Muhammad Lutfi Ali (Master Internasional /catur ), dan Muhammad Rian Ardianto (Bulu Tangkis).
Sukur menyatakan, Sumpah Pemuda merupakan sejarah pergerakan kemerdekaan pemuda Indonesia, yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 adalah momen untuk pemuda pemudi Indonesia bersatu memajukan Indonesia, di segala profesi.
"Sehingga pemuda harus menjadi pelopor perubahan bangsa dan tidak mudah terprovokasi yang mengarah pada disintegrasi," ujarnya.
Menurutnya, pemberian penghargaan pemuda dan atlet olahraga berprestasi ini merupakan komitmen PDI-P di bidang pemuda dan olahraga, agar pemuda Indonesia menjadi pelopor dan garda depan perubahan, berkarya nyata di masyarakat serta menciptakan atlet-atlet yang handal dan profesional pada cabang olahraga, baik tingkat nasional maupun internasional.
"PDI Perjuangan juga berkomitmen meningkatkan kualitas pemuda yang berdikari, agar pemuda dan olahraga menjadi satu kekuatan maha dasyat buat bangsa dan negara. Pemuda dan olahraga merupakan instrumen penting dalam pembentukan karakter bangsa," katanya.
Selain memberikan penghargaan, PDI Perjuangan melakukan napak tilas sumpah pemuda bersama pemuda dan atlet berprestasi Indonesia ke Museum Sumpah Pemuda dan Museum Fatahilla Jakarta. Napak tilas ini juga diikuti oleh sayap partai Taruna Merah Putih (TMP), Repdem dan pengurus DPD, DPC PDI Perjuangan se-Jakarta.
Sukur menambahkan, pengenalan museum sejarah kemerdekaan RI ini sangat penting bagi kemajuan Indonesia, dan menjadi cita-cita PDI Perjuangan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.
"Kegiatan napak tilas ini juga untuk menambah pengetahuan sekaligus menambahkan semangat kebangsaan dan nasionalisme para pemuda dan atlet olahraga Indonesia, untuk terus berkarya nyata, bersaing mengharumkan nama negara di mata dunia," katanya.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016