Bandung (ANTARA News) - Tim II yang menangani kasus pengelabuan penyidik dan pelarian jenazah Madya Praja IPDN Cliff Muntu, yang dipimpin Kompol Slamet Uliandi, melakukan pemeriksaan terhadap enam orang dari IPDN dan Dinkes Kota Bandung, di Mapolda Jabar, Bandung, Selasa. Keterangan yang dihimpun ANTARA di Mapolda Jabar menyebutkan keenam orang yang diperiksa statusnya masih sebagai saksi, terdiri dari lima staf pengasuh di IPDN Jatinangor dan seorang wanita dari Dinas Kesehatan Kota Bandung. Kelima saksi dari IPDN adalah Ilhami Bisri, Yori, Amran, Usen Tambunan dan Rendi Rivaldo. Sedangkan seorang wanita dari Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah dr Rita Verika Sri sebagai Kepala Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit-Penyehatan Lingkungan (P2P-PL). Menurut Ilhami Bisri, pihaknya bersama empat staf IPDN datang untuk menjalani pemeriksaan sejak Selasa pagi di ruang Kanit I Satops I Ditreskrim Polda Jabar. "Saya belum diperiksa, jadi tidak tahu pertanyaan apa yang diajukan penyidik," katanya. Ia mengaku datang ke Polda Jabar untuk memenuhi panggilan bersama empatstaf IPDN lainnya sebagai saksi terkait kasus kematian Cliff Muntu. "Saya belum diperiksa dan wartawan jangan maksa menanyakan kepada saya, saya juga bekas wartawan Sinar Harapan," katanya, sambil menghindari wartawan yang mencecar dengan sejumlah pertanyaan. Sementara itu, seorang rekan Rita Verika Sri dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, yakni Dedi K, kepada wartawan di Mapolda Jabar mengatakan dirinya datang bersama dua temannya, Anhar dan Songko, untuk menemani Rita menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar. "Materi pemeriksaan penyidik yang diajukan kepada Rita saya tidak mengetahui secara pasti, karena kami hanya mengantar Rita sampai ke Polda, bukan sampai ke meja pemeriksaan," katanya. Dikatakannya dirinya mengantar Rita ke Polda Jabar pada Selasa pagi dengan menggunakan kendaraan dinas plat merah Futura. "Sesampainya di Polda Jabar, saya hanya diminta untuk menunggu dan saya tidak ada kaitannya dengan kasus yang diperiksakan kepada Rita," ujarnya. Ketika ditanya wartawan seputar tandatangan Rita dalam blanko surat pengantar jenazah Cliff Muntu, Dedi mengaku tidak tahun menahu. "Pendeknya saya tidak tahu apa yang dipersoalkan, maaf ya saya tidak bisa menjawab pertanyaan wartawan, takut salah," ujarnya, sambil meninggalkan kerumunan wartawan yang masih penasaran. (*)
Copyright © ANTARA 2007