Batam (ANTARA News) - Presiden berjanji kepada Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ismeth Abdullah mempercepat pelaksanaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam, Bintan, Karimun. "Dalam pertemuan kemarin (Senin-red) beliau berjanji mempercepat SEZ (KEK), karena Juni tahun ini sudah satu tahun semenjak kunjungannya ke Nongsa," kata Ismeth usai meninjau Ujian Nasional di Batam, Selasa. Menurut Ismeth, presiden mendukung KEK di Batam, Bintan dan Karimun, hanya saja karena kepadatan jadwal, sampai saat ini payung hukum KEK masih dalam pembahasan pemerintah pusat. Ia mengatakan saat ini Perpu KEK sedang dalam tahapan akhir sebelum disahkan pemerintah bersama tim KEK Kepri. "DPRD, Kadin, Apindo Kepri turut membahas," katanya. Menurut Ismeth, sebelum Perpu tersebut disahkan, pemerintah daerah dan calon maupun investor asing diberikan waktu untuk mensosialisasikan terlebih dulu. "Berapa lama sosialisasinya kita serahkan ke pusat, kan kita tidak bisa mendesak," katanya. Sementara itu, mengenai janji presiden, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam, Nada Faza Soraya, meminta Kepala Negara tidak mengumbar kata-kata. Ia mengatakan sebagai orang nomor satu Indonesia, pernyataannya didengar dunia internasional, terlebih lagi permasalahan KEK menyangkut negara asing. "Ini masalah harga diri Indonesia, kalau sudah berjanji dengan Singapura dan Malaysia, komitmen kita dinilai betul," katanya. Menurut Nada, terlepas dari komitmen pemerintah pusat dalam menyiapkan payung hukum KEK,, pengusaha Batam bertekad melaksanakan ekonomi khusus itu. "Kita bela Batam mati-matian. Kalau pemerintah tetap tidak tegas, kita yang menegaskannya," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007