New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street membalikkan keuntungan awal menjadi berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mempertimbangkan sejumlah hasil laba triwulanan di tengah data ekonomi yang negatif.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 29,65 poin atau 0,16 persen menjadi ditutup pada 18.169,68. Indeks S&P 500 kehilangan 6,39 poin atau 0,30 persen menjadi berakhir di 2.133,04, dan indeks komposit Nasdaq merosot 34,29 poin atau 0,65 persen menjadi 5.215,97, lapor Xinhua.
United Parcel Service (UPS) Inc. mengatakan pada Kamis bahwa ia meraih laba 1,27 miliar dolar AS di kuartal ketiga, naik satu persen dari tahun sebelumnya, sedangkan pendapatannya naik 4,9 persen menjadi 14,93 miliar dolar AS, mengalahkan ekspektasi Wall Street.
Namun demikian, saham raksasa pengiriman paket AS itu turun 0,49 persen menjadi 108,08 dolar AS per saham menyusul pengumuman tersebut.
Saham Ford Motor Co. juga turun 1,18 persen menjadi 11,74 dolar AS per saham setelah produsen mobil itu melaporkan laba kuartal ketiganya turun 56 persen.
Perolehan laba perusahaan-perusahaan telah relatif baik terhadap konsensus pasar. Menurut laporan dari Earnings Scout, 39 persen dari perusahaan komponen S&P 500 telah mempublikasikan hasil pada Rabu pagi, dengan 76 persen mengalahkan estimasi laba mereka dan 62 persen melampaui ekspektasi penjualan.
Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 22 Oktober angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 258.000, turun 3.000 dari level direvisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis. Perkiraan terbaru ini lebih tinggi dari konsensus pasar sebanyak 255.000.
Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Kamis bahwa pesanan baru untuk barang modal manufaktur AS secara tak terduga turun 1,2 persen pada September setelah tiga bulan berturut-turut mencatat kenaikan kuat.
"Pengiriman barang modal non pertahanan tidak termasuk pengiriman pesawat, yang memberikan kontribusi langsung terhadap perhitungan PDB, turun pada tingkat tahunan 4,4 persen dalam kuartal ketiga, menunjukkan investasi bisnis lemah cenderung menekan pertumbuhan di kuartal ketiga, seperti yang terjadi di semester pertama," kata Chris Low dan Sophia Kearney-Lederman, ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan bersama.
(Uu.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016