"Kami menjadwalkan groundbreaking pada 2 November. Tapi, sejumlah cabang olahraga memang sudah berlatih di sana seperti taekwondo selain cabang angkat besi dan panahan yang sudah pindah ke sana," kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S. Dewa Broto selepas pembukaan Sosialisasi Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK) di Jakarta, Kamis malam.
Gatot mengatakan pembangunan Pemusatan Pelatihan Olimpiade itu ditargetkan selesai pada akhir 2017. "Tapi, beberapa cabang olahraga yang telah berlatih di Cibubur tetap dapat melanjutkan pelatihan yang sudah dijalani," ujarnya.
Kemenpora, lanjut Gatot, telah menganggarkan Rp390 miliar yang merupakan anggaran pemenuhan prestasi Asian Games 2018 dengan pengoptimalan sarana dan prasarana Olympic Center di Cibubur, Jakarta Timur.
Pada September, Menpora Imam Nahrawi mengatakan Olympic Center itu akan didukung fasilitas "sport science" dan dokter khusus olahraga.
Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Achmad Sutjipto mengatakan selain cabang olahraga panahan dan angkat besi, sejumlah cabang olahraga yang akan menyusul ke Olympic Center di Cibubur adalah karate, judo, tinju, dan gulat.
Pembangunan Olympic Center merupakan langkah Kemenpora untuk memberikan lokasi pengganti latihan bagi cabang-cabang olahraga yang semula menyelenggarakan pelatihan di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Gatot menjelaskan pembangunan Olympic Center pada 2016 berasal dari anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai kompensasi atas pekerjaan pelebaran jalan.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016