Tokyo (ANTARA News) - Selain menayangkan film-film dari berbagai negara, Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) ke-29 juga menampilkan pertunjukan Kabuki yang digelar di Kabukiza Theatre, Kamis malam.
Pertunjukan tersebut kembali digelar untuk tahun ketiga pelaksanaan TIFF, sebagai puncak acara program "Japanese Classic", yang menampilkan film-film lawas Jepang.
Pertunjukan diawali dengan penampilan pembawa acara Ichiro Furutachi yang membawakan talk session "Talking Chusingura" selama kurang lebih 40 menit.
Kemudian, dilanjutkan dengan penayangan film klasik bisu "Blood's Up at Takata-no-Baba" yang dibuat pada tahun 1928, berdurasi enam menit, dengan Furutachi sebagai penyampai narasi dan dialog.
"Blood's Up at Takata-no-Baba" disutradarai oleh Daisuke Ito, bercerita tentang Yasubei Nakayama, seorang samurai tak bertuan.
Setelah "Blood's Up at Takata-no-Baba", film klasik bisu "Chusingura" berdurasi sekitar 60 menit yang diproduksi pada 1926, ditayangkan. Pembaca narasi dan penyuara dialognya adalah Ichiro Kataoka, diiringi musik yang dibawakan langsung di atas panggung.
"Chusingura" dibintangi oleh Matsunosuke Onoe, aktor nasional pertama Jepang yang ternama, disutradari oleh Tomiyasu Ikeda.
Berlatar masa kerajaan Edo, "Chusingura" berkisah tentang pembalasan dendam. Bermula dari tuan muda dari Kira Domain, Asano Takuminokami yang melukai seorang pejabat shogun, Kira Kozukenosuke, dengan pedang.
Akibat perbuatannya itu, Takuminokami diperintahkan untuk melakukan ritual bunuh diri (seppuku). Para pengikut Takuminokami menjadi ronin, samurai tanpa tuan yang mengembara. Setelah bersembunyi sekian lama, Oishi Kuranosuke memimpin prajurit untuk menyerang kediaman Kozukenosuke untuk balas dendam.
Sebagai pamungkas, adalah pertunjukan Kabuki "Sagi Musume" (Heron Maiden), yang ditampilkan dengan mempesona oleh aktor Kabuki Onoe Kikunosuke.
"Sagi Musume", menceritakan tentang seekor bangau menjelma menjadi perempuan yang jatuh cinta dengan seorang pria. Namun kisah cinta itu berakhir dengan penderitaan.
Pewarta: Heppy Ratna Sari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016